Tuban (Antara Jatim ) - Kapolres Tuban AKBP Fadli Samad memimpin pencarian tujuh santri Ponpes Langitan di Kecamatan Widang, yang dilaporkan tenggelam di Bengawan Solo, Jumat sekitar pukul 09.00 WIB.
"Pencarian korban di Bengawan Solo dipimpin langsung Bapak Kapolres Tuban dengan memanfaatkan tiga perahu karet," kata Kasubag Humas Polres Tuban AKP Elis Suendayati , di lokasi kejadian di tepi Bengawan Solo di kawasan Ponpes Langitan.
Sesuai data dari ponpes Langitan, katanya, korban yang diperkirakan belum ditemukan dalam kejadian perahu tenggelam tujuh santri. Sebanyak 18 santri yang juga penumpang perahu berhasil selamat.
"Benar ada tujuh santri Ponpes Langitan yang menjadi korban perahu tenggelam di Bengawan Solo. Saat ini pencarian tujuh korban yang belum ditemukan terus dilakukan," jelas Humas Ponpes Langitan Tuban Muntha Khair menegaskan.
Pencarian korban kata AKP Elis dibantu BPBD Tuban dan Lamongan. Pencarian dilakukan dengan melakukan penyisiran dengan tiga perahu karet di Bengawan Solo ke arah hilirnya dari titik lokasi perahu tenggelam di Desa Widang, Kecamatan Widang, Tuban.
"Perahu tenggelam sekitar tiga meter dari tepi," jelas AKP Elis.
"Ada satu perahu dari masyarakat ikut membantu kita larang sebab arusnya deras dan mereka tidak dilengkapi perahu," tambah dia.
Sesuai data tujuh korban yang belum ditemukan yaitu Abdullah Umar Warga Bedilan, Gresik.
M Afiq Fadli warga Desa Bulakparen, Kecamatan Bulakamba, Brebes, dan Moh Barikly Amry warga Leran, Kecamatan Manyar, Gresik.
Lainnya Muhammad Arif Mabruri warga Desa Ngampal Kecamatan Sumberrejo, Bojonegoro
Muhsin warga Pacar Kembang Tambaksari Surabaya, Rizki Nur Habib warga Desa Percut Kecamatan Seituan Deli Serdang Sumatera Utara dan Lujaini Dani warga Desa Gandeng Kecamatan Manyar Gresik.
Dari keterangan yang diperoleh perahu berpenumpang 25 santri itu tenggelam disebabkan penumpang mengelompok sehingga ketika akan berbelok kemudian tenggelam. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016