Surabaya, (Antara Jatim) - PT PLN Distribusi Jawa Timur menargetkan elektrifikasi di wilayah setempat akan tercakup seluruhnya, atau 100 persen wilayah itu akan teraliri listrik pada 2020, dengan cara menambah tiga persen ratio setiap tahunnya.
"Saat ini ratio elektrifikasi baru 88 persen, berarti kurangnya 12 persen. Target 2020 harus 100 persen dengan wajib menambah setiap tahun tiga persen," kata Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jatim, Pinto Raharjo di Surabaya, Kamis.
Pinto mengaku, pada tahap awal PLN Jawa Timur akan melakukan skala prioritas dengan menjangkau wilayah yang tidak terlalu sulit dengan membangun jaringan listrik, kemudiann daerah yang sulit dijangkau akan dilakukan secara bertahap.
"Empat tahun lagi semua daerah di Jawa Timur harus sudah teraliri listrik tanpa terkecuali, sehingga pada 2020 ratio elektrifikasi sudah mencapai 100 persen," katanya.
Menurut Pinto, beberapa daerah di Jawa Timur yang masih belum dialiri listrik mayoritas disebabkan kendala infastruktur, sarana dan prasarana daerah tersebut.
"Selain itu, juga karena kondisi wilayah yang tidak memungkinkan untuk dibangun jaringan listrik, seperti daerah yang wilayahnya naik turun dan sebagainya. Dan ini sedang kami pikirkan bagaimana membangun jaringan yang mudah dulu," tuturnya.
Kawasan yang belum dibangun jaringan, kata Pinto seperti kawasan pemukiman di Dusun Curah Macan, Desa Kalianyar, Kecamatan Sempol, Bondowoso. Namun, kawasan ini mempunyai listrik dengan dibangun secara swadaya.
Di dusun ini, kata Pinto ada 300 kepala keluarga, dan nantinya akan dialiri listrik dengan menjadi pelanggan PLN, dan mendapatkan daya 1300 Volt Ampere (VA).
"Kami sudah tidak lagi melayani lagi untuk pelanggan 450 dan 900 VA. Walau di desa atau di mana pun, karena minimal 1300 VA untuk pelanggan baru. Setelah jaringan listrik di desa itu beroperasi, maka semua akan dialiri listrik tanpa terkecuali," imbuhnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Saat ini ratio elektrifikasi baru 88 persen, berarti kurangnya 12 persen. Target 2020 harus 100 persen dengan wajib menambah setiap tahun tiga persen," kata Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jatim, Pinto Raharjo di Surabaya, Kamis.
Pinto mengaku, pada tahap awal PLN Jawa Timur akan melakukan skala prioritas dengan menjangkau wilayah yang tidak terlalu sulit dengan membangun jaringan listrik, kemudiann daerah yang sulit dijangkau akan dilakukan secara bertahap.
"Empat tahun lagi semua daerah di Jawa Timur harus sudah teraliri listrik tanpa terkecuali, sehingga pada 2020 ratio elektrifikasi sudah mencapai 100 persen," katanya.
Menurut Pinto, beberapa daerah di Jawa Timur yang masih belum dialiri listrik mayoritas disebabkan kendala infastruktur, sarana dan prasarana daerah tersebut.
"Selain itu, juga karena kondisi wilayah yang tidak memungkinkan untuk dibangun jaringan listrik, seperti daerah yang wilayahnya naik turun dan sebagainya. Dan ini sedang kami pikirkan bagaimana membangun jaringan yang mudah dulu," tuturnya.
Kawasan yang belum dibangun jaringan, kata Pinto seperti kawasan pemukiman di Dusun Curah Macan, Desa Kalianyar, Kecamatan Sempol, Bondowoso. Namun, kawasan ini mempunyai listrik dengan dibangun secara swadaya.
Di dusun ini, kata Pinto ada 300 kepala keluarga, dan nantinya akan dialiri listrik dengan menjadi pelanggan PLN, dan mendapatkan daya 1300 Volt Ampere (VA).
"Kami sudah tidak lagi melayani lagi untuk pelanggan 450 dan 900 VA. Walau di desa atau di mana pun, karena minimal 1300 VA untuk pelanggan baru. Setelah jaringan listrik di desa itu beroperasi, maka semua akan dialiri listrik tanpa terkecuali," imbuhnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016