Surabaya (Antara Jatim) – 40 Siswa SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo menargetkan menjadi juara dalam ajang "Lanna International Choir" di Chiang Mai, Thailand pada 17-23 Oktober mendatang.

"Lanna International Choir merupakan kompetisi paduan suara bergensi tingkat internasional. kami nantinya akan melawan sekitar 70 kelompok paduan suara dari 20 negara di dunia," kata Kepala Smamda Sidoarjo Wigatiningsih di Dinas Pendidikan Provinsi Jatim.

Wigatiningsih mengatakan, tim dari Smamda Sidoarjo sudah dua kali mengikuti kompetisi internasional, yang pertama di Korea Selatan berhasil mendapatkan peringkat ke-6, kemudian di Bali berhasil mendapat dua medali perak untuk di kategori berbeda.

“Sebenarnya kami juga mendapat undangan dari Korea dan Singapura, tapi kami memilih yang di Chiang Mai ini karena lebih bergengsi. Jumlah pesertanya lebih banyak tidak hanya dari Asia saja tapi juga ada dari Eropa," ujarnya.

40 siswa yang didampingi lima pelatih dan Pembina ini akan mengikuti dua kategori lomba, yaitu kategori lagi klasik dan lagu daerah. Dari dua kategori tersebut akan dibawakan 7 buah lagu.

"Selama ini kami sudah latihan dan juga konser bekerjasama dengan Purwacaraka. Kemudian juga sudah mengikuti 'coaching clinik'. Semoga kami menjadi yang terbaik," tuturnya.

Seiring dengan keberangkatan tim paduan suara dari Smamda Sidoarjo ini, Wigatiningsih memohon doa dan restu serta dukungan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jatim.

Sementara itu, Ketua kelompok paduan suara Smamda Sidoarjo Dewi Fardilasani mengatakan bahwa untuk Lanna International Choir ini adalah yang pertama diikuti.

Dia menjelaskan, Lanna International Choir ini penyelenggarannya dari Eropa, namun mengambil tempat di Chiang Mai, Thailand. Juri jurinya nanti juga dari Eropa seperti Jerman dan lainnya. Dewi merasa kompetisi kali ini lebih berat dibandingkan dengan dua kompetisi international yang sudah pernah diikuti.

Untuk itu, mereka juga sudah menyiapkan lagi lagu yang cukup berbobot. Untuk kategori lagu daerah, mereka membawakan 3 lagu yaitu Ugo Ugo,  Lukluk Lumbu keduanya dari Banyuwangi,  dan Ahtoiporos dari Kalimantan. Sedangkan untuk kategori klasik akan membawakan empat 4 lagu yaitu Lei e Garland,  Forbidden Grief,  Natchwachi,  dan Sigulempong.

"Dari kompetisi sebelumnya, saingan terberat adalah Malaysia dan Philipine. Untuk itu kami berlatih keras seperti pada pengucapan seperti lagu Jerman, karena jurinya juga ada yang dari Jerman. Kami membawakan lagu Indonesia karena kebanyakan komposer luar negeri suka lagu Indonesia khususnya Jatim, dan terutama Banyuwangi," ucap Dewi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rachman memberikan pesan pada seluruh siswa yang akan berangakat supaya pada saat lomba harus membawa nama Indonesia dan Jatim dan spesifik lagi membawa nama Muhammadiyah.

"Jaga kesehatan dan jaga kekompakan. Di Chiang Mai itu panas, lebih panas dari Surabaya.  Siapkan mental, jangan demam panggung. Jauh jauh kesana harus betul betul mental dan tekatnya juara," tandasnya.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016