Surabaya, (Antara Jatim) - Mantan Sekjen LSM Badan Peneliti Independen Kekayaan Pejabat Negara dan Pengusaha Nasional (BPI KPN PN) Fonda Tangguh menyebutkan jika pengukuhan Kanjeng Dimas Taat Pribadi oleh Dahlan Iskan beberapa waktu lalu dilakukan secara spontan.

"Apa yang menjadi viral di media sosial beberapa hari terakhir ini memang murni dilakukan secara, karena saya waktu itu mengajak abah (Dahlan Iskan) untuk datang pada kegiatan BPI KPN PN di salah satu hotel di Surabaya," katanya saat temu media, Selasa.

Ia mengemukakan, Dahlan Iskan saat itu datang pada acara tersebut sudah terlambat dan langsung memakaikan jas kepada Kanjeng Dimas Taat Pribadi.

"Kejadiannya dilakukan secara spontan, dan saya sendiri tidak sampai pikir kalau kejadian saat itu akan menjadi seperti ini," katanya.

Ia mengatakan, dirinya sendiri tidak mengerti dan paham betul siapa Kanjeng Dimas Taat Pribadi tersebut, karena sejauh yang dia mengerti merupakan sosok yang dermawan.

"Setahu saya saat itu Kanjeng Dimas Taat Pribadi merupakan orang yang dermawan, hanya itu saja. Saya mengetahui kalau diinfokan bisa menggandakan uang juga beberapa hari ini setelah kasusnya menjadi terkenal," katanya.

Disinggung apakah LSM itu mendapatkan dukungan dana dari Kanjeng Dimas Taat Pribadi dirinya mengatakan kalau hal itu menjadi kewenangan dari ketua LSM.

"Mungkin yang berhak menjawab adalah ketua, saya sendiri tidak tahu. Atau mungkin yang lebih paham adalah bagian bendahara," katanya.

Sebelumnya, sebuah dalam kliping berita yang menjadi viral, Kanjeng Dimas Taat Pribadi dilantik sebagai Ketua Dewan Pembina BPI KPN PN Pusat.

"Saat itu BPI KPN PN juga menyelenggarakan Pulbaket (Pengumpulan Bahan Keterangan) data tipikor. Abah (Dahlan Iskan) hadir untuk memenuhi undangan saya," katanya.

Kasus Kanjeng Dimas Taat Pribadi mencuat atas tuduhan pembunuhan terhadap santrinya, dimana Kanjeng Dimas Taat Pribadi ini juga santer diberitakan memiliki kelebihan untuk menggandakan uang.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016