Timur mengembangkan usaha kerajinan aneka mebel dengan bahan dasar tong
bekas dengan memasarkannya secara online atau melalui jejaring media sosial berbasis dalam jaringan (daring).
"Kami kembangkan usaha ini sejak setahun terakhir dan alhamdulillah
respon pasar cukup bagus," kata Amin Haryanto, spesialis desain kelompok
perajin yang memberi nama usahanya O'Tong Art di Tulungagung, Minggu.
Berawal dari modal kecil Rp3 juta, kata Amin, usaha mebel berbahan tong bekas itu kini berkembang pesat.
Merek dagang O'Tong Art juga semakin banyak dikenal jaringan konsumen
di kota-kota besar di Tanah Air, baik di Jawa maupun luar Jawa.
Kendati belum memproduksi dengan skala besar/masif, kata Amin, omzet
penjualan mereka kini telah mencapai puluhan juta rupiah tiap bulannya.
"Ada rencana pengembangan, membuat galeri untuk contoh barang, serta
penjajakan komunikasi dengan pedagang besar dari Maluku, Sulawesi,
Jakarta serta Jepara," ujarnya.
Namun menurut Amin, rencana pengembangan masih mereka jajaki secara
hati-hati, karena menyangkut kesiapan memproduksi kerajinan mebel
berbahan tong bekas dan sejenisnya dalam jumlah masif, kesiapan dan
konsistensi kapital modal, hingga pengurusan hak paten.
"Merek dagang O'Tong Art saja ada yang nyata-nyata menjiplak dengan
contoh gambar produk-produk yang asli hasil kerajinan kami. Jadi harus
hati-hati," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, jumlah pekerja yang bergabung dalam kelompok
perajin O'Tong Art ada belasan remaja, yang sebagian besar masih
bersaudara dengan Amin serta rekan-rekan sekampungnya.
Beberapa produk mebel yang telah diproduksi antara lain berbentuk satu
set sofa atau meja kursi yang telah dikreasi atau diolah dengan desain
unik tanpa meninggalkan ciri khas tong berbahan plas besi yang diberi
corak warna berbagai motif.
masih bekerja di kawasan Freeport, Papua, tepatnya daerah kota baru
Kuala Kencana pada 2015. Saya contoh konsep furniture yang bergaya
oriental berbahan tong di sebuah kafe di sana," kata Amin yang pernah
bekerja di salah satu bank swasta nasional tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016