Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat mulai memperbaiki tanggul Kali Inggas yang jebol sepanjang 10 meter di Desa Pucangarum, Kecamatan Baureno, disebabkan banjir luapan Bengawan Solo.
    
"Perbaikan tanggul Kali Inggas dilakukan sejak siang tadi," kata Kepala Desa Puncangarum, Kecamatan Baureno, Bojonegoro Sanawi, di Bojonegoro, Jumat.
    
Menurut dia, perbaikan tanggul Kali Inggas dilakukan dengan mengerahkan puluhan petani anggota Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA), jajaran perangkat desa, juga pihak lainnya dengan dilengkapi "backhoe".
    
Sesuai rencana, lanjut dia, perbaikan tanggul Kali Inggas dengan cara menutup yang jebol dengan karung yang diisi tanah dilakukan malam hari ini.
    
"BPBD membawa sekitar 2.000 karung untuk kebutuhan menutup tanggul Kali Inggas yang jebol," ucapnya menambahkan.
    
Ia optimistis tanggul Kali Inggas yang jebol bisa dilakukan sehingga luapan air Bengawan Solo bisa terkendali tidak menerjang tanaman padi di desanya.
    
"Saya kira tanggul Kali Inggas bisa diperbaiki," tandasnya.
    
Sebelumnya, ia menyebutkan tanaman padi di desanya yang diterjang luapan air Bengawan Solo akibat jebolnya tanggul Kali Inggas mencapai 165 hektare baik yang masih dalam persemaian mapun tanaman padi yang baru tanam.
    
Tanaman padi yang diterjang banjir, katanya, tidak hanya di desanya tapi juga di desa lainnya, antara lain, di Desa Kedungprimpen, juga di Kecamatan Baureno.
    
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Sukirno membenarkan BPBD mengirimkan tim untuk memperbaiki tanggul Kali Inggas yang jebol sejak sehari lalu.
    
"Tim BPBD sekarang memperbaiki tanggul Kali Inggas yang jebol," ucapnya.
    
Data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro yang semula statusnya siaga II turun menjadi 13,15 meter (siaga I) Jumat pukul 18.00 WIB.
    
Meski air di daerah hulunya di Ndungus, Ngawi, juga turun di bawah siaga banjir, tapi ketinggian air di daerah hilirnya, di Tuban, Babat, Lamongan, masih naik dengan status masih siaga II. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016