Ngawi (Antara Jatim) - Banjir akibat luapan Bengawan Madiun dan Bengawan Solo di sejumlah wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Jumat, terpantau mulai surut.

"Hasil laporan sejak tadi malam sudah mulai surut. Banjir yang sebelumnya memutuskan jalur alternatif Madiun-Ngawi dan menggenang di ratusan rumah juga sudah tidak ada. Hanya beberapa lahan sawah yang masih tergenang sedikit," ujar Kepala Pelaksana BPBD Ngawi, Eko Heru Cahyono, kepada wartawan.

Menurut dia, surutnya banjir tersebut seiring dengan penurunan ketinggain air di Bengawan Madiun dan Bengawan Solo yang cukup signifikan. Jika sebelumnya terpantau di papan pengukuran setinggi 8 meter, kini sudah turun menjadi 4 meter.

Warga di 13 desa di empat kecamatan yang terkena banjir, yakni di Kecamatan Kwadungan, Pangkur, Padas, dan Ngawi mulai melakukan bersih-bersih rumah. Mereka membersihkan lumpur yang terbawa banjir masuk ke rumah.

Data sementara di BPBD setempat mencatat, luas lahan pertanian yang mengalami kerusakan akibat banjir sekitar 170 hektare.

"Jumlah tersebut diperkirakan masih akan berubah karena proses pendataan masih berlangsung. Namun untuk kerusakan infrastruktur nilhil," kata Heru.

Meski banjir telah surut, warga di tepian Bengawan Solo dan Begawan Madiun diimbau tetap waspada jika hujan deras kembali melanda dalam waktu yang lama. 

Terlebih sesuai prediksi BMKG Juanda, Surabaya, bulan Oktober diperkirakan sebagian besar wilayah Jawa Timur sudah memasuki musim hujan. Dimana pada masa peralihan musim tersebut diimbau warga mewsapadai adanya hujan lebat yang disertai angin kencang yang bersifat merusak dengan kecepatan mencapai lebih dari 45 kilomeret per jam.

Untuk mewaspadai banjir susulan, BPBD setempat telah menyediakan tenda darurat, perahu karet, dan bantuan darurat lainnya jika sewaktu-waktu dibutuhkan oleh warga korban banjir. 

Antisipasi lain untuk menghadapi bencana banjir, pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti TNI, Polri, dan pemda. Serta meminta informasi dari BPBD di wilayah lain seperti Ponorogo, Madiun, dan beberapa daerah di Jawa Tengah. Hal itu sebagai langkah untuk terus mengetahui potensi banjir rawan yang terjadi. 

Adapun wilayah Ngawi yang rawan banjir meliputi, Kecamatan Kwadungan, Pangkur, Padas, Geneng, Ngawi, dan Mantingan. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016