Sumenep (Antara Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Sumenep, Jawa Timur menyerahkan benda misterius diduga bagian roket ke Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

"Benda yang jatuh di Pulau Giliraja dan Perairan Giligenting diduga barang antariksa, yakni bagian dari roket. Sesuai UU Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan, semua benda yang terkait keantariksaan harus diteliti oleh LAPAN," ujar Kapolres Sumenep AKBP Joseph Ananta Pinora di Sumenep, Kamis.

Penyerahan sejumlah benda misterius yang diduga bagian dari roket Falcon 9 itu didahului dengan penandatanganan berita acara serah terima barang oleh Joseph Ananta Pinora dan perwakilan tim dari LAPAN, Elly Kuntjahyowati di teras Mapolres Sumenep.

Selanjutnya, barang tak dikenal berupa tiga benda menyerupai drum dengan lilitan dari bahan diduga lembaran fiber berwarna hitam dan satu benda menyerupai radiator dan serpihannya dalam kondisi diduga hangus terbakar, dimasukkan ke mobil dan selanjutnya dibawa tim LAPAN ke Bandung.

"Semoga penelitian lebih lanjut di LAPAN dapat memperjelas status benda yang jatuh di Pulau Giliraja dan Perairan Giligenting tersebut," kata Joseph Ananta Pinora, menambahkan.

Pada Senin (26/9) sekitar pukul 09.35 WIB hingga pukul 10.00 WIB, warga melihat dan menemukan benda-benda tersebut jatuh dari udara di beberapa lokasi di Pulau Giliraja dan Perairan Giligenting.

Benda-benda yang sebelumnya dinyatakan sebagai barang misterius atau asing itu dibawa ke Mapolres Sumenep pada Senin (26/9) sore guna diselidiki lebih lanjut.

Pada Selasa (27/9) malam, tim dari LAPAN yang terdiri atas lima orang datang ke Sumenep untuk meneliti barang-barang tersebut.

Tim dari LAPAN menduga benda asing tersebut tangki pendingin (berisi helium) yang merupakan bagian dari roket Falcon 9.

Roket itu diluncurkan dari Amerika Serikat guna membawa satelit komunikasi milik salah satu perusahaan Jepang pada 14 Agustus 2016.

Sesuai data di LAPAN, setelah meluncurkan satelit tersebut, roket Falcon 9 diperkirakan melintas di atas wilayah Pulau Madura pada Senin (26/9) setelah mengorbit beberapa waktu.

Sementara tim dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) yang juga datang ke Sumenep memastikan benda-benda tersebut sudah tidak berbahaya lagi.

"Kami datang ke Sumenep dengan membawa sejumlah peralatan guna mengetes kemungkinan adanya bahan berbahaya pada sejumlah barang tersebut. Hasilnya, benda-benda itu tidak berbahaya," ujar Kasubdit Kesiapsiagaan Bahaya Nuklir Bapeten, Moh Ridwan.

Namun, tim dari Bapeten tetap akan memantau sekaligus terus berkomunikasi dengan pimpinan Polres Sumenep guna mendeteksi kemungkinan adanya dampak atas jatuhnya benda-benda asing itu.

"Kondisinya memang sudah tidak berbahaya sebagaimana hasil tes dari peralatan yang kami bawa. Oleh karena itu, kami juga mempersilakan tim dari LAPAN untuk membawa barang-barang tersebut ke Bandung guna diteliti lebih lanjut," kata Ridwan, menambahkan.

Sebelumnya, warga Pulau Giliraja yang menemukan benda-benda tak dikenal itu menduga barang tersebut adalah bom dan bagian dari badan pesawat. (*)

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016