Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur berencana menggelar berkah "Gerebeg Jonegaran" yang menandai acara puncak hari jadi ke-339 kabupaten, pada 18-19 Oktober.

"Target panitia di dalam acara berkah Gerebeg Jonegaran seluruh perwilan 430 desa dan kelurahan berkumpul di alun-alun dengan membawa tumpeng untuk dimakan bersama," kata Kasi Pelestarian Tradisi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Supriyadi, di Bojonegoro, Kamis.

Ditanya berapa jumlah tumpengnya, ia tidak bisa menyebutkan karena ada panitia tersendiri yang mengkoordinir.

Tapi, ia memperkirakan jumlah tumpeng dari desa dan kelurahan di daerahnya juga satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di jajaran pemkab, perusahaan juga pihak lainnya bisa mencapai 2.000 tumpeng.

"Ya sama dengan tahun lalu jumlahnya  ada 2.000 tumpeng di dalam acara berkah "gerebek jonegaran" tahun ini," jelas dia.

Lebih lanjut ia menjelaskan acara berkah "Gerebeg Jonegaran" akan diawali dengan pengambilan api di Kahyangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, pada 18 Oktober.

Dalam prosesi pengambilan api di Kahyangan Api akan dimeriahkan dengan tari-tarian, yang kemudian membawa api dengan obor untuk selanjutnya disemayamkan di Kantor Kecamatan Ngasem.

"Obor api akan dibawa dengan arak-arakan  dari kantor Kecamatan Ngasem menuju pendopo pemkab keesokkan harinya," ucapnya.

Menurut dia, obor api akan diterima Bupati Bojonegoro Suyoto di pendopo pemkab yang kemudian akan dilanjutkan dengan acara pokok berkah "Gerebeg Jonegaran".

"Harapan kami semua masyarakat mengikuti berkah "Gerebeg Jonegaran" sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT," ujarnya, menambahkan.

Yang jelas, menurut dia, hari jadi ke-339 kabupaten di daerahnya dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, antara lain, "festival bengawan" dengan kegiatan utama parade perahu hias, sastra bengawan juga acara lainnya.

"Pemkab mentargetkan berbagai acara kegiatan memeriahkan hari jati kabupaten tidak hanya bisa dinikmati warga lokal, tapi bisa menarik wisatawan domestik (wisdom) luar daerah," paparnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016