Trenggalek (Antara Jatim) - Kunjungan wisatawan ke Pantai Prigi dan Cengkrong, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengalami penurunan sekitar 40 persen dampak bencana tanah longsor yang menyebabkan jalur utama menuju kawasan pesisir itu tak bisa dilalui kendaraan besar.
    
"Pendapatan pada Sabtu dua pekan lalu juga cuma Rp1,4 juta dari biasanya bisa sampai Rp2,5 juta, atau pada Minggu yang bisanya rata-rata Rp5 juta kemarin hanya dapat Rp3 juta," kata Supriyanto, Mantri Perhutani yang bertugas mengawasi pengelolaan wisata Pantai Cengkrong, Rabu.
    
Asumsi pendapatan dimaksud Supriyanto mengacu hasil penjualan tiket masuk menuju kawasan wisata Pantai Cengkrong dan Damas setiap harinya.
    
Ia mengatakan, volume kunjungan belum benar-benar pulih meski bencana tanah longsor telah berlalu dua pekan lebih.
    
"Kondisi akhir pekan kemarin sama saja. Cuaca juga sangat berpengaruh terhadap volume kunjungan wisatawan, apalagi Prigi beberapa kali dilanda banjir," ujarnya.
    
Kondisi infrastruktur yang masih rusak dan proses perbaikan dari Balai Besar Jalan Nasional VIII di Tulungagung itu menyebabkan kendaraan besar jenis bus, truk maupun minibus elf jenis jumbo tak bisa masuk hingga pesisir Prigi.
    
"Banyak tour wisata menggunakan armada bus yang membatalkan paket wisatanya ke Prigi dan menggantinya ke daerah lain karena faktor keamanan tadi," kata Heru Dwi, Ketua Asosiasi Desa Wisata (Asidewi) Kabupaten Trenggalek.
    
Tidak hanya di kawasan Pantai Cengkrong, penurunan wisatawan juga terjadi di kawasan wisata Pantai Pasir Putih di Karanggongso maupun Pantai Prigi.
    
Petugas bagian tiket di wisata Pantai pasir Putih, Daryono mengatakan, estimasi penurunan selama periode bulan September atau semenjak terjadinya longsor yang menyebabkan jalur utama di Desa Sawahan amblas hingga sepertiga badan jalan berkisar antara 30-50 persen dibanding bulan biasanya.
    
"Semoga jalan raya Bandung-Prigi segera pulih dan arus lalu lintas kendaraan kembali normal," ujarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016