Sidoarjo (Antara Jatim) - DPRD Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mempertanyakan janji PT Pertagas Niaga yang berencana akan mengalirkan  jaringan gas (jargas) sambungan rakyat di wilayah Kabupaten Sidoarjo  khususnya di wilayah Tanggulangin yang sampai dengan saat ini masih belum dialirkan.

Anggota Komisi B DPRD Sidoarjo, Hamzah Purwandoyo di Sidoarjo Selasa mengatakan, jaringan ini sudah bertahun-tahun sudah dinantikan oleh masyarakat khususnya di wilayah Tanggulangin. 

"Kami menagih janji Pertagas. Janjinya bisa dialirkan bulan September, tapi kenapa sampai sekarang belum juga dialirkan gasnya," katanya.

Hamzah menambahkan, Pertagas sudah menjadi operator jaringan gas di Sidoarjo sudah sekitar satu tahun sejak menggantikan BUMD Jatim Petrogas Jatim Utama (PJU) di mana sejak menjadi operator, Pertagas selalu beralasan sedang memeriksa kelayakan jaringan pipa gas.

"Kalau memang memeriksa jaringan mengapa harus memakan waktu berbulan-bulan, saat DPRD mendatangi kantor Pertagas dan menanyakan kapan gas dialirkan, katanya segera dialirkan, tapi sampai sekarang belum juga dialirkan," katanya.

Menurutnya, sudah seharusnya warga disekitar lokasi ekspolarasi dan ekploitasi migas mendapat gas murah karena jaringan gas yang dibangun pemerintah pusat di Sidoarjo merupakan program City Gas.

Dari data yang ada, di wilayah Kabupaten Sidoarjo sudah tersambung sebanyak 10.350 jaringan gas. Dari jumlah itu yang sudah teraliri gas sebanyak 5.630 sambungan yang berada di Desa Ngingas, Wedoro, Tambaksawah dan Medaeng, Kecamatan Waru.

Sedangkan jaringan gas yang belum dioperasikan berada di Kecamatan Tanggulangin, tersebar di Desa Kalidawir sebanyak 900 sambungan rakyat di desa Kalitengah 400 sambungan rakyat dan sisanya, jaringan gas yang berada di Desa Kedungturi, Kecamatan Taman.

"Kalau jargas yang sudah dibangun sejak 3 tahun silam saja belum bisa dialiri, bagaimana dengan pengajuan 100.000 jargas baru ke pemerintah pusat? Harusnya, setelah menjadi operator sejak 2015, Pertagas tidak boleh lagi menunda penyaluran jargas ke rumah warga," katanya.

Sementara itu, Humas Pertagas Niaga, Virani Yusita Sari saat dikonfirmasi wartawan mengaku masih ada rapat belum bisa memberi penjelasan. "Saya masih rapat," katanya singkat.

Sebelumny,a dari Pertagas Niaga mengaku masih melakukan proses pengecekan jaringan agar nantinya ketika gas dialirkan benar-benar aman.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016