Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyarankan  para pengusaha pelayaran atau  penanggung jawab kapal untuk memperkuat pasar dalam negeri sekaligus berdampak pada penguatan perekonomian di Tanah Air.

"Pengusaha kapal bisa menggunakan kapalnya untuk kepentingan pasar dalam negeri karena saat ini menjadi sangat penting," ujarnya ketika ditemui usai menghadiri peringatan Hari Perhubungan Nasional 2016 di Politeknik Pelayaran Surabaya, Senin.

Menurut dia, saat ini nilai impor turun drastis terutama untuk impor bahan baku dan penolong sehingga pasarnya tidak bisa diharapkan, bahkan semua bank di luar negeri juga minus karena adanya simpanan kredit.

"Kondisi melemahnya perekonomian di dunia ini saya rasa tidak akan selesai dalam beberapa tahun ke depan. Oleh sebab itu kita tidak bisa bergantung pada ekspor. Dan satu-satunya cara ialah dengan memperkuat pasar dalam negeri," ucapnya.

Selain itu, orang nomor satu di jajaran Pemprov Jatim tersebut mengusulkan adanya "collecting" atau pengumpulan barang sebelum dilakukan distribusi ke provinsi lain.

Tidak itu saja, koordinasi dengan provinsi lain akan segera dilakukan agar kiriman barang yang awalnya hanya 25 persen bisa naik menjadi 60 persen.

"Hampir 80 persen kebutuhan barang di Indonesia bagian timur disuplai oleh Jatim, namun ketersediaan barang yang ada hanya 25 persen karena distribusi barangnya tidak lancar, dan inilah yang menyebabkan tingginya harga barang," katanya.

Melalui pengumpulan barang dan kerja sama pendistribusian barang dengan provinsi lain, kata dia, diyakini mampu menekan ongkos angkut barang, seperti di daerah Maluku, yang tinggi rendahnya harga barang tergantung dari distribusi kapal.

"Pekerjaan tambahannya adalah pada distribusi dan konektivitas, tapi inilah yang bisa menjamin kesejahteraan. Jika ini tidak segera diatasi maka inflasi akan naik dan masyarakat miskin akan terdampak," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Distribusi barang antarpulau, lanjut dia, sangat dipengaruhi oleh transportasi laut maupun udara sehingga semua insan perhubungan harus ikut bekerja sama menyukseskan program tersebut. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016