Surabaya (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur mengimbau wisatawan Gunung Bromo tak melanggar aturan dengan memasuki jarak aman di radius 2,5 kilometer seiring kenaikan status gunung tersebut dari level II (waspada) ke level III (siaga).

"Rekomendasi itu bersifat perintah, yang berarti jangan sampai dilanggar karena merupakan aturan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Jatim Sudarmawan kepada wartawan di kantor Gubernur di Surabaya, Senin.

Siapapun pengunjung, baik wisatawan, wartawan atau bahkan warga setempat diharapkan tidak nekat beraktivitas sampai radius yang ditentukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang dimunculkan.

Kendati demikian, mantan Sekda Kabupaten Bangkalan tersebut optimistis angka wisatawan di sana tak berkurang drastis karena meski berstatus siaga tetap bisa dinikmati dari sejumlah titik.

"Hal seperti ini pernah terjadi beberapa bulan sebelum diturunkan menjadi level II. Kini terulang lagi, dan saya yakin kunjungan wisatawan tak berkurang karena memang terbukti indah dipandang mata," ucapnya.

Menurut dia, pengelola wisata serta pemangku kebijakan di kawasan setempat sudah memiliki mekanisme dan aturan tersendiri bagaimana menarik wisatawan agar tetap datang menikmati gunung setinggi 2.329 meter dari permukaan laut tersebut.

"Selama tidak dilanggar maka tak membahayakan karena pemandangan bisa dilihat dari jarak jauh. Masyarakat dan wisatawan juga jangan terpancing isu-isu yang meresahkan," katanya.

Wisatawan yang melihat Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru dari Pasuruan dapat menuju kawasan Tosari dan Penanjakan, pemandangan dari Probolinggo dapat dilihat dari Ngadisari, sedangkan dari jalur Lumajang dapat melihatnya dari Argosari B29.

Sementara itu, merujuk data pengamatan serta analisa data kegempaan, visual dan potensi bahaya erupsi, Pusat Badan Vulkanologi Mitigasi Geologi menetapkan aktivitas Gunung Bromo menjadi Level III (siaga) terhitung sejak Senin pukul 06.00 WIB.

Dengan begitu wisatawan tidak boleh mengunjungi obyek wisata puncak kawah Bromo dan lautan pasir yang biasanya menjadi beberapa titik idola pengunjung.

Namun dengan kenaikan status siaga, diharapkan wisatawan tidak menyurutkan keinginannya untuk berkunjung ke Bromo karena erupsi dapat dimanfaatkan menjadi daya tarik wisata, khususnya melihat keindahan asap letusan yang keluar dari dalam kawah. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016