Sidoarjo (Antara Jatim) - Legislator DPR-RI Indah Kurnia mengajak kepada warga masyarakat untuk menggunakan uang nontunai demi mendapatkan kemudahan dan juga kecepatan cara pembayaran dan juga bertransaksi keuangan.
"Kami bersama dengan Bank Indonesia akan terus mendorong kepada warga masyarakat untuk membudayakan transaksi dengan menggunakan uang nontunai terutama saat bertransaksi finansial mereka," katanya saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu malam.
Ia mengemukakan, salah satu upaya yang dilakukan tersebutadalah dengan cara melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat supaya penggunaan uang nontunai tersebut menjadi sebuah kebudayaan.
"Dengan demikian, penggunakan uang tunai setiap tahunnya bisa diminimalisir menyusul biaya yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk mencetak uang baru setiap tahunnya membutuhkan biaya sampai dengan miliaran rupiah," katanya.
Ia mengatakan, ada beberapa kelemahan jika menggunakan transaksi secara tunai yaitu menjadi lebih boros jika dibandingkan harus menggunakan uang nontunai.
"Namun demikian, saat ini jika ingin membeli pulsa bisa dengan menggunakan telepon genggam dan juga kalau menggunakan nontunai bisa meningkatkan keamanan," katanya.
Ia menambahkan, untuk pedagang kelas menengah ke bawah dengan bertransaksi dengan menggunakan tunai lebih nyaman dan nyata, tetapi kalau dengan pedagang yang lebih besar, lebih baik menggunakan nontunai tersebut.
"Misalkan belanja di atas sepuluh juta, tidak mungkin harus membawa uang sebanyak itu. Tinggal gesek semua sudah selesa. Begitu pula dengan pedagangnya juga lebih senang dengan transaksi tersebut," katanya.
Sementara itu, Direktur Komunikasi Bank Indonesia Arbonas Hutabarat mengatakan sampai dengan Juni 2016 jumlah kartu ATM debet yang sudah beredar saat ini sebanyak 126 juta dan untuk kartu kredit sebanyak 17 juta.
"Sedangkan untuk pertumbuhan transaksi nontunai dalam year on year periode Juni 2015-Juni 2016 tumbuh sebesar 24,2 persen. Ini artinya kesadaran warga masyarakat untuk menggunakan transaksi nontunai cukup bagus," katanya.
Ia mengatakan, tidak ada target khusus berapa target yang harus didapatkan sampai dengan akhir tahun 2016 ini karena sampai dengan saat ini pihaknya masih terus melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat.
"Kami tidak ada target berapa yang harus menggunakan transaksi nontunai, tetapi kami berharap kesadaran warga masyarakat untuk menggunakan transaksi nontunai bisa ditingkatkan," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016