Bojonegoro (Antara Jatim) - Perbaikan pelengsengan Bendung Gerak Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dengan pekerjaan pemasangan tiang pancang terhambat debit air sungai yang meningkatkan disebabkan pengaruh hujan dari daerah hulu, Jawa Tengah.
    
Bagian Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (SDA) IV Balai Besar Sungai Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, Hidayat, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan, pekerjaan pemasangan tiang pancang di pelengsengan yang rusak tidak bisa dilakukan karena debit air di lokasi setempat meningkat.
    
Padahal, menurut dia, pekerjaan pemasangan tiang pancang di pelengsengan yang rusak sudah mulai dilakukan sejak sepekan lalu.
    
"Sudah ada lima tiang pancang masing-masing panjang 12 meter yang terpasang. Tetetapi pemasangan tiang pancang terpaksa dihentikan dulu menunggu air Bengawan Solo surut," katanya.
    
Sesuai rencana, lanjut dia, usaha mengamankan pelengsengan yang ambrol masing-masing 30 meter di bagian kanan dan kiri Bendung Gerak akan dipasang 1.200 tiang pancang.
    
"Kalau kondisi normal air Bengawan Solo tidak besar rata-rata bisa memasang 40 tiang pancang per harinya," ucapnya.
    
Karena pemasangan tiang pancang terhambat, lanjut dia, pekerjaan yang bisa dilakukan yaitu membuat "hexapod" atau alat pemecah ombak yang tingginya 165 centimeter selebar juga 165 centimeter.
    
"Saat ini sudah ada 640 alat pemecah ombak. Kebutuhannya sekitar 1.100 alat pemecah ombak yang akan dipasang di kanan kiri pelengsengan yang ambrol juga di tengah Bendung Gerak," tuturnya.
    
Lebih lanjut ia menjelaskan perbaikan pelengsengan Bendung Gerak Bengawan Solo yang dikerjakan PT Waskita Karya sifatnya darurat.
    
Perbaikan yang dilakukan sekarang untuk mencegah kerusakan pelengsengan yang ambrol semakin berkembang.
    
"Target perbaikan pelengsengan yang ambrol harus sudah selesai November sebelum banjir datang," jelas dia.
    
Pelaksana PT Waskita Karya Agung Sadono, sebelumnya, menjelaskan pekerjaan perbaikan pelengsengan Bendung Gerak Bengawan Solo di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, yang rusak dilakukan dengan melibatkan 25 tenaga kerja.
    
"Tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan perbaikan pelengsengan Bendung Gerak dari warga lokal di Kecamatan Kalitidu dan Trucuk," ucapnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016