Bojonegoro (Antara Jatim) - Dewan Kepurbakalaan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan masih ada benda kuno di lokasi temuan jangkar kapal berikut rantainya di aliran Bengawan Solo Desa Mulyoagung, Kecamatan Kota, pertengahan Agustus lalu.

"Nelayan penemu jangkar kapal kuno asal Desa Simo, Kecamatan Soko, Tuban, mengaku di lokasi temuan ada benda besi sekitar 1 meter persegi yang masih terpendam belum bisa diangkat," kata Ketua Dewan Kepurbakalaan Bojonegoro Ali Syafa'at, di Bojonegoro, Selasa.
   
Nelayan itu, katanya, tidak tahu pasti jenis benda besi yang tidak bisa diangkat itu, tapi lokasinya berdekatan dengan lokasi temuan jangkar kuno sepanjang 110 centimeter dengan lebar 84 centimeter berikut rantai sepanjang 30 meter.
   
"Lokasi temuan jangkar kapal kuno juga berdekatan dengan temuan kendaraan kuno buatan Inggris juga di Bengawan Solo beberapa tahun lalu," jelas dia.  
   
Ia mengaku belum tahu pasti benda besi persegi empat yang masih terpendam di Bengawan Solo itu.
   
"Untuk dilakukan penggalian purbakala kecil kemungkinan bisa dilakukan karena lokasinya di air," jelas dia.
   
Dengan demikian, katanya, dewan kepurbakalaan akan menunggu nelayan nomaden Bengawan Solo atau masyarakat bisa mengangkat benda di dalam air itu.
   
"Kalau memang bisa diangkat kami tetap akan mengamankan dengan cara memberi imbalan jasa kepada yang mengambil," tuturnya.
   
Namun ia tidak berani berspekulasi besi yang terpendam di Bengawan Solo itu merupakan bangkai kapal.
   
Yang jelas, menurut dia, temuan jangkar kapal lengkap dengan rantai itu ada hubungannya dengan temuan kapal besi di perairan Bengawan Solo di Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, beberapa tahun lalu.
   
"Kapal besi temuan di Bengawan Solo itu cukup besar. Sekarang diamankan warga di daratan dan diberi pondasi," ucapnya menambahkan.
   
Dari keterangan yang diperoleh dari ahli sejarah, katanya, di zaman dulu Bengawan Solo menjadi lalu lintas kapal besar ketika air tinggi pada kurun waktu Januari sampai Juni.
    
Dewan Kepurbakalaan mengamankan sebuah jangkar kapal kuno berikut rantai dengan memberikan imbalan jasa uang Rp1,5 juta kepada penemunya seorang nelayan nomaden asal Desa Simo, Kecamatan Soko, Tuban.
   
"Tim Dewan Kepurbakalaan juga mengamankan banyak fosil binatang purba dari lembah Bengawan Solo juga lainnya," tambahnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016