Jakarta, (Antara) -  Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus memperkuat posisi Kepolisian Daerah (Polda) dan Kepolisian Resor (Polres) demi meningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Ini disampaikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian usai melantik 10 perwira tinggi Polri di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.

Setelah menaikkan tipe dua Polda, Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara, menjadi tipe A, ke depan akan ada tiga Polda lagi mendapatkan perlakuan serupa.

"Polda Lampung, Riau dan Kepulauan Riau juga akan dipimpin bintang dua. Setelah itu akan ditambah dua lagi, Polda Sumatera Barat dan Maluku. Kami mempertimbangkan kerawanan dan luas wilayahnya," ujar Tito.

Dengan kenaikan tipe tersebut, Polda-polda yang dimaksud dipimpin oleh seorang perwira tinggi berbintang dua yaitu Inspektur Jenderal Polisi dan wakilnya Brigadir Jenderal Polisi, berbintang satu.

Kebijakan Kapolri ini otomatis akan membuat jumlah perwira tinggi berbintang dua di Mabes Polri akan berkurang. "Kami memang ingin mendorong mereka di Polda-Polda, bukan di Mabes," ucap Tito.

Selain Polda, Kapolri serius untuk memperkuat Polres, di antaranya Polres Bogor dan Polres Sidoarjo. Kedua polres ini dinaikkan tipologinya karena memiliki penduduk yang cukup banyak dan ada objek-objek vital di daerah tersebut.

"Penduduknya bisa tiga juta orang. Di Bogor, misalnya, ada Istana Presiden. Jadi akan dinaikkan, dari yang sekarang dipimpin Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) menjadi Komisaris Besar (Kombes) Polisi," tutur Tito.

Adapun saat ini Indonesia memiliki sekitar 500 Polres dan 5.000 Polsek di seluruh Indonesia. Ke depan, Polri ingin membangun 26 Polres tambahan di provinsi-provinsi baru. Namun, tidak semua disetujui oleh pemerintah.

"Baru tujuh Polres disetujui karena ada penghematan anggaran," kata Kapolri.(*)

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016