Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek memberikan jaminan bahwa rutinitas penerbangan yang mengarah maupun menuju Jawa Timur bagian selatan dan sekitarnya terjaga jika pembangunan bandara direalisasikan.

"Mobilitas kunjungan masuk dan keluar di sana sangat tinggi sehingga rutinitas penerbangan akan terjaga dan normal," ujar Wakil Bupati Trenggalek Mohammad Arifin mewakili delapan kepala daerah selaku inisiator pembangunan bandara ketika ditemui di Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, tidak sedikitnya pegawai maupun tenaga kerja karena banyaknya perusahaan hingga kunjungan pejabat lokal maupun nasional ke daerah setempat membuat penerbangan berjalan lancar.

Tidak itu saja, potensi wisata di kawasan Jawa Timur bagian selatan diyakini semakin meningkat seiring adanya penerbangan, yang tentu saja berdampak pada perekonomian rakyat setempat.

"Sering saya mendapat pertanyaan dari banyak pihak terkait berapa jarak kabupaten dengan bandara? Kalau dari Juanda sangat jauh dan berpengaruh terhadap investasi. Tapi kalau sudah ada di sana, tentu berdampak sangat positif," ucapnya.

Selain itu, pihaknya mengaku siap menagih komitmen delapan daerah pengusul bandara untuk menutupi biaya operasional maskapai di awal-awal beroperasinya bandara.

Terkait masalah teknis, wakil bupati termuda di Indonesia versi Museum Rekor Indonesia (MURI) itu mengaku belum membicarakannya secara detil meski saat ini telah dilakukan berbagai kajian mempercepat terealisasinya bandara, termasuk kepastian ukuran landasan ancang untuk pesawat perintis atau boeing.

Gus Ipin, sapaan akrabnya, mengaku siap menyambut kedatangan tim dari Kementerian Perhubungan RI yang diterjunkan khusus untuk menyurvei rencana pembangunan bandara yang lokasinya berada di Tulungagung.

"Lokasinya berada di perbatasan Tulungagung dan Trenggalek, di kawasan Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Kalau dari Pantai Prigi sekitar 15 menit dan dekat dengan Pantai Popoh," katanya.

Sementara itu, Tim Kemenhub turun ke lokasi untuk menyurvei dan melakukan pembelajaran, termasuk melihat langsung bagaimana kontur maupun elevasi di sekitar lokasi.

Sedangkan, delapan kepala daerah yang menginisiasi pendirian bandara masing-masing Bupati Madiun Muhtarom, Bupati Magetan Sumantri, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Bupati Pacitan Indartato, Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, Bupati Blitar Rijanto, dan Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016