Surabaya (Antara Jakarta) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku dilasudah berkomentar atau menanggapi seputar pertanyaan mengenai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
"Aku tidak bisa bicara sekarang karena memang dilarang. Dan aku juga sudah komitmen untuk nggak ngomong," kata Risma saat menggelar jumpa pers di ruang kerjanya, Jumat.
Hanya saja Risma tidak menyebutkan pihak mana yang melarang untuk bicara mengenai Pilkada Jakarta. Hal itu dimungkinkan setelah Risma usai menjadi narasumber Sekolah Partai II PDI Perjuangan Gelombang di Kinasih Resort Depok, Jl. Raya Cilangkap, Cilangkap, Depok pada Selasa (6/9).
Pada saat sekolah partai, Risma juga sempat bertemu dan tampil akrab dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri. Tidak hanya itu, saat di Jakarta, Risma juga sempat dipertemukan dengan sejumlah pimpinan media yang ada di Jakarta. Bahkan sempat dikabarkan Risma sudah setuju untuk diboyong ke Jakarta.
Namun kabar tersebut ditampik oleh Risma. Ia mengatakan, selama ia di Jakarta tidak ada sama sekali pembicaraan soal Pilkada DKI Jakarta. Ia mengaskan, saat di Jakarta pertemuaan dan perbincangan dengan Megawatu hanya satu arah karena saat itu Risma hanya sebagai pembicara.
"Sudahlah, suatu saat nanti aku akan bicara. Pasti aku akan bicara, tapi tidak sekarang," kata Risma.
Ia memang mengakui bahwa saat di Jakarta ia bertemu banyak pimpinan media. Namun bukan karena disengaja atau dikondisikan oleh partai. Malah Megawati mengaku kasihan pada Risma karena pasti akan dijadikan incaran media.
"Bukan dipertemukan. Ibu (Megawati) itu aja sampai bilang Aduh, kasiah mbak Risma ke Jakarta pasti diuber uber," kata Risma.
Lebih lanjut, belakangan Risma juga lebih yakin bahwa Megawatu tidak akan menyalonkan Risma sebagai Cagub DKI lantaran Mega juga sudah berjanji ke Risma. Kalimat itu tercetus dari Megawati saat Risma akan maju ke Pilkada Surabaya.
"Saat itu ibu sudah ngomong, pas aku jadi itu. Sudah Mbak Risma pokoknya tak kasih yang kedua. Yang kedua itu maksudnya aku jadi wali kota periode yang kedua. Beneran lho aku nggak minta tau tau aku pas datang ibu bilang begitu,"kata Risma.
Menurutnya hal tersebut cukup menjadi keyakinan bahwa Mega tidak akan membawa dirinya untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta dan meninggalkan Kota Surabaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Aku tidak bisa bicara sekarang karena memang dilarang. Dan aku juga sudah komitmen untuk nggak ngomong," kata Risma saat menggelar jumpa pers di ruang kerjanya, Jumat.
Hanya saja Risma tidak menyebutkan pihak mana yang melarang untuk bicara mengenai Pilkada Jakarta. Hal itu dimungkinkan setelah Risma usai menjadi narasumber Sekolah Partai II PDI Perjuangan Gelombang di Kinasih Resort Depok, Jl. Raya Cilangkap, Cilangkap, Depok pada Selasa (6/9).
Pada saat sekolah partai, Risma juga sempat bertemu dan tampil akrab dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri. Tidak hanya itu, saat di Jakarta, Risma juga sempat dipertemukan dengan sejumlah pimpinan media yang ada di Jakarta. Bahkan sempat dikabarkan Risma sudah setuju untuk diboyong ke Jakarta.
Namun kabar tersebut ditampik oleh Risma. Ia mengatakan, selama ia di Jakarta tidak ada sama sekali pembicaraan soal Pilkada DKI Jakarta. Ia mengaskan, saat di Jakarta pertemuaan dan perbincangan dengan Megawatu hanya satu arah karena saat itu Risma hanya sebagai pembicara.
"Sudahlah, suatu saat nanti aku akan bicara. Pasti aku akan bicara, tapi tidak sekarang," kata Risma.
Ia memang mengakui bahwa saat di Jakarta ia bertemu banyak pimpinan media. Namun bukan karena disengaja atau dikondisikan oleh partai. Malah Megawati mengaku kasihan pada Risma karena pasti akan dijadikan incaran media.
"Bukan dipertemukan. Ibu (Megawati) itu aja sampai bilang Aduh, kasiah mbak Risma ke Jakarta pasti diuber uber," kata Risma.
Lebih lanjut, belakangan Risma juga lebih yakin bahwa Megawatu tidak akan menyalonkan Risma sebagai Cagub DKI lantaran Mega juga sudah berjanji ke Risma. Kalimat itu tercetus dari Megawati saat Risma akan maju ke Pilkada Surabaya.
"Saat itu ibu sudah ngomong, pas aku jadi itu. Sudah Mbak Risma pokoknya tak kasih yang kedua. Yang kedua itu maksudnya aku jadi wali kota periode yang kedua. Beneran lho aku nggak minta tau tau aku pas datang ibu bilang begitu,"kata Risma.
Menurutnya hal tersebut cukup menjadi keyakinan bahwa Mega tidak akan membawa dirinya untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta dan meninggalkan Kota Surabaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016