Kediri (Antara Jatim) - Petugas dari Dinas Pertanian Kota Kediri, Jawa Timur menemukan sejumlah kambing yang tidak layak dijual saat pemeriksaan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 2016.

"Pemeriksaan hari ini ada kambing yang tidak layak dijual, tanduknya terluka. Ada juga yang kakinya agak patah," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Kediri Semeru Singgih di Kediri, Jumat.

Semeru yang ditemui setelah memeriksa hewan kurban di Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, mengatakan, tim dari dinas pertanian memang sengaja melakukan pemeriksaan hewan kurban. Ternak-ternak itu diperiksa kesehatannya, guna memastikan sehat dikonsumsi nantinya.

"Kami periksa hewan itu dan memastikannya sehat bagi konsumen. Kami juga dapat peringatan, agar hati-hati terutama penyakit antraks yang berkembang, tapi di Jatim ini aman," katanya.

Selain memeriksa kesehatan hewan kurban, Semeru juga mengatakan pemeriksaan juga dilakukan guna memastikan hewan yang dijual itu sudah memenuhi syarat hewan yang dikurbankan, misalnya sudah poel atau belum.

Untuk hewan kurban yang layak, pihaknya mempersilakan peternak untuk menjualnya, tapi hewan yang diketahui tidak laik jual, dinas pertanian langsung memberikan tanda silang di tubuh hewan itu. 

Petugas pun meminta agar penjual tidak menjual hewan tersebut sebagai hewan kurban. Petugas meminta agar hewan itu ditempatkan di tempat khusus, karena tidak layak untuk dijadikan hewan kurban.

Semeru menambahkan, kebutuhan hewan kurban di Kediri memang cukup tinggi. Pada Hari Raya Idul Adha 2015, kambing yang disembelih mencapai 1.050 ekor kambing. Nantinya, saat Lebaran Idul Adha 2016, dinas pertanian juga menerjunkan tim melakukan pengawasan penyembelihan hewan kurban.

Di Kediri, terdapat sekitar 30 titik yang dijadikan sebagai tempat berjualan. Para pedagang hewan kurban di Kediri mayoritas adalah pedagang musiman. Mereka menyewa lahan warga untuk berjualan kambing kurban. Pemeriksaan itu direncanakan dilakukan merata di seluruh titik yang dijadikan tempat berjualan kambing kurban. 

Sementara itu, Marni, salah seorang penjual kambing di Kelurahan Bandar Kidul, Kota Kediri mengaku, sengaja menyewa lahan warga untuk berjualan kambing. Tahun lalu, ia berjualan di Surabaya, dan karena sewan lahan mahal, akhirnya tahun ini memilih Kediri.

"Saya masih dua hari di sini, karena sewanya di Kediri cukup murah Rp1 juta. Dulu saya di Surabaya," katanya.

Pria yang merupakan warga Desa Sawahan, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek ini membawa 66 ekor kambing. Harganya juga relatif terjangkau, mulai Rp1,7 juta per ekor hingga Rp3 juta per ekor, tergantung besar kecilnya kambing.

Selama dua hari jualan di tempat ini, ia mengaku sudah enam ekor kambingnya yang terjual. Ia berharap, penjualan kambing menjelang Hari Raya Idul Adha 2016 ini semakin baik, bahkan bisa terjual semua. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016