Kediri (Antara Jatim) - Ratusan mahasiswa dari Universitas Islam Kadiri (Uniska) di Kediri, Jawa Timur, melakukan tes urine yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kediri, sebagai antisipasi penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Rektor Uniska Suparyadi mengemukakan pihak kampung sangat memerhatikan kesehawatan para mahasiswa. Penyalahgunaan narkoba telah terjadi pada semua lini, sehingga perlu dilakukan antisipasi sejak dini.
"Kondisi kesehatan mahasiswa jika mengonsumsi narkoba akan tergangggu saat mengikuti kuliah dan ini tidak baik, sehingga kualitas output pun menjadi tidak baik," katanya ditemui dalam kegiatan tes urine itu di kampus setempat, Kediri, Selasa.
Ia mengatakan, kampus berupaya semaksimal mungkin agar para mahasiswa tidak sampai terlibat penyalahgunaan narkoba itu. Pihak kampus juga berharap, tidak ada mahasiswa yang mencoba bahkan terlibat penyalahgunaan narkoba.
"Jangan sampai anak-anak terkena narkoba, karena bisa membahayakan bangsa dan negara. Kampus juga ikut memerangi dan ini bukan hanya tugas BNN saja," ujarnya.
Dalam kegiatan itu, seluruh mahasiswa baru melakukan tes urine. Mahasiswa putra dan putri dibedakan lokasinya, sehingga memudahkan pemeriksaan. Mereka pun harus menunggu antrean, termasuk saat di kamar mandi. Sebelum ke kamar mandi, mereka diberikan botol untuk menampung urine dan setelahnya urine yang diberikan pada mahasiswa diteliti satu per satu.
Dokter yang bertugas, dr Slamet mengatakan dari mahasiswa yang sedang tes urine itu, masih belum ditemukan adanya indikasi pengaruh obat-obatan terlarang.
"Sejauh ini hasilnya negatif. Namun, jika ada yang positif urinenya mengandung narkoba, pasti akan kami tindaklanjuti," kata dr Slamet.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim Brigjen Amrin Remico yang juga datang ke Uniska Kediri mengatakan saat ini narkoba telah masuk ke berbagai lini kehidupan masyarakat, termasuk dunia pendidikan.
Pihaknya berupaya semaksimal mungkin melakukan pencegahan dengan memberikan penguatan ke dunia kampus, membentengi mereka dari berbagai penyalahgunaan narkoba.
"Kami lakukan pencegahan, memberi penguatan ke dunia kampus agar membentengi diri. Dan, kampus secara institui juga untuk menolak narkoba," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016