Jember (Antara Jatim) - Pakar kesehatan yang juga dosen School of Environment, Griffith University Australia, Febi Dwirahmadi mengatakan ada empat masalah besar kesehatan di dunia yang harus diwaspadai oleh masyarakat di Indonesia.

"Empat hal itu yakni munculnya penyakit baru yang diakibatkan oleh virus yang menyebar dengan cepat, ketidaksetaraan kesehatan, perubahan iklim, dan efek dari teknologi yang makin berkembang," tuturnya dalam kuliah umum di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Jember, Jawa Timur, Sabtu.

FKM Universitas Jember menyelenggarakan kuliah umum berjudul "Roles of Public Health Professional" dalam rangka Dies Natalis FKM ke-14 yang digelar di aula kampus setempat.

Ia mencontohkan munculnya kasus penderita penyakit Zika di Singapura sebagai contoh dari penyakit akibat virus yang menyebar dengan cepat karena penyebaran penyakit Zika tidak lepas dari makin mudahnya mobilisasi di era global seperti saat ini.

"Penyalit seperti SARS, Ebola, dan Flu burung juga masih mengintai. Bahkan, faktanya nyamuk Aedes aegepty, penyebar penyakit demam berdarah juga sudah ditemukan di Australia, satu hal yang tidak pernah ditemukan sebelumnya," katanya.

Menurut dia, masalah kedua adalah ketidaksetaraan kesehatan akibat disparitas kondisi ekonomi, keamanan, sosial politik, dan budaya. 

"Kini kita bisa melihat angka harapan hidup di negara maju makin meningkat, tapi di Afrika, banyak bayi yang bahkan tidak mampu melewati usia lima tahun akibat buruknya fasilitas kesehatan dan kondisi negara yang tidak stabil," tuturnya.

Sedangkan perubahan iklim membawa perubahan di banyak segi kehidupan manusia dan masalah selanjutnya berkaitan dengan kemajuan teknologi yang membuat manusia mengalami "less exercise activity". 

"Semuanya serba dilayani mesin hingga aktivitas fisik manusia makin berkurang, yang akhirnya menimbulkan problem kesehatan," ujarnya.

Ia meminta sivitas akademika FKM Universitas Jember agar membuka wawasan karena ilmu kesehatan masyarakat selalu terkait dengan kondisi lingkungan sekitar. "Sehat itu artinya luas, mencakup sehat secara fisik, mental dan lingkungan," kata pakar di bidang pengurangan resiko bencana dan perubahan iklim itu. 

Febi yang sebelumnya menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan koleganya di FKM Universitas Jember juga memuji pilihan kampus setempat yang fokus pada kesehatan masyarakat di wilayah agroindustri.

Sementara itu dalam sambutannya, Dekan FKM Universitas Jember Irma Prasetyowati mengatakan kegiatan kuliah umum dengan mendatangkan pengajar dari Griffith University sebagai salah satu langkah menjalin kerja sama antara FKM dengan "School of Environment".

"Dalam waktu dekat FKM Unej akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang memungkinkan kegiatan pertukaran mahasiswa dan dosen, studi lanjut bagi dosen, dan penelitian bersama." tuturnya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016