Madiun (Antara Jatim) - Pawai budaya yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, dalam rangka Hari Jadi ke-98 Kota Madiun dan HUT ke-71 Kemerdekaan RI pada Rabu 31 Agustus 2016 merupakan ajang untuk menonjolkan kreasi dan seni yang dimiliki oleh para siswa, guru, dan masyarakat kota setempat sebagai pesertanya.

Beragam atraksi seni, kreasi, dan budaya ditampilkan pada kegiatan tahunan tersebut. Mulai dari seni tari, baik tradisional maupun disko, tarik suara, teater, hingga budaya tentang asal mula berdirinya daerah Madiun dengan tokoh andalannya Retno Dumilah.

Tak ketinggalan juga atraksi budaya dari luar Madiun seperti Barongsai, Kesenian Dongkrek, hingga "Art Carnival" yang memukau penonton. 

Kegiatan yang bertema "Mewujudkan Kota Madiun Lebih Maju, Sehat, dan Sejahtera serta 71 Indonesia Kerja Nyata" tersebut diikuti oleh seluruh sekolah tingkat SD hingga SMA di Kota Madiun, Perguruan tinggi, perwakilan SKPD, BUMD, BUMN, dan masyarakat umum yang ingin berpartisipasi. 

Adapun rute pawai yang dilalui adalah sejumlah jalan protokol dan besar di Kota Madiun, diantaranya, Jalan Pahlawan, Panglima Sudirman, Mastrip, dan Parikesit.

Wali Kota Madiun Bambang Irianto, mengatakan, pawai tersebut merupakan hiburan bagi warga Kota Madiun yang selama ini telah ikut bekerja keras terlibat dalam penilaian lomba kebersihan hingga Kota Madiun berhasil meraih Piala Adipura Kirana tahun 2016.

"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat, stakeholder, dan seluruh PNS Kota Madiun atas diraihnya berbagai penghargaan, termasuk Adipura Kirana. Kini saatnya warga bersenang-senang menonton pawai budaya," ujar Wali Kota Madiun Bambang Irianto.

Selain itu, lanjutnya, kegiatan pawai budaya tersebut juga merupakan ajang untuk menjaring wisatawan berkunjung ke Kota Madiun. Sebab penonton yang datang tidak hanya warga Kota Madiun, namun juga Kabupaten Madiun, Ponorogo, dan sekitarnya.

Sementara, warga Kota Madiun sangat antusias dengan kegiatan tersebut. Sejak pagi warga sudah menantikan acara pawai budaya tersebut. 

Merekapun rela menunggu di pinggir jalan untuk melihat tontonan kegiatan kreasi yang menampilkan aneka kostum berwarna-warni tersebut.

"Pawai ini saya tunggu-tunggu. Setiap satu tahun sekali saat Agustusan, Pemkot Madiun pasti menggelar pawai. Senang saja melihat tarian dan kostumnya yang warna-warni. Meriahlah pokoknya," ungkap salah satu warga Kota Madiun, Dewi.

Ia ingin acara serupa lebih sering digelar, sehingga budaya dan kreasi asli Madiun lebih banyak dikenal oleh masyarakat.

Perputaran uang capai Rp6 miliar

Sekretaris Daerah Kota Madiun Maidi menyatakan selain untuk menjaring wisatawan datang ke Kota Madiun, pawai budaya tahunan tersebut juga mampu menggerakan ekonomi kerakyatan warga kota setempat.

Ia memprediksi jumlah uang yang beredar dalam rangka kegiatan pawai budaya tersebut cukup fantastis. Yakni mencapai Rp6 miliar.

"Saya perkirakan jumlah uang yang beredar dalam acara ini mencapai Rp5 hingga Rp6 miliar. Ini sungguh luar biasa dalam menggerakan ekonomi semua lini," kata Maidi.

Uang miliaran rupiah tersebut diasumsikan dari peserta pawai yang diperkirakan mencapai 15.000 orang. Mulai dari para siswa, guru, mahasiswa, SKPD, perwakilan BUMN/BUMD, dan masyarakat umum. Masing-masing peserta tersebut bisa mengeluarkan dana ratusan ribu hingga jutaan untuk kostum dan perlengkapan lainnya.

"Dari 15.000 peserta ini pasti memberikan dampak ke usaha lain, seperti salon, pedagang kain dan kaos untuk kostum, dan lainnya. Itu belum dari penontonnya yang mencapai puluhan ribu orang, yang jika rata-rata mengeluarkan uang Rp50 ribu untuk membeli makanan dan minuman, maka bisa dibayangkan berapa uang yang beredar. Ini tentu akan menggiatkan perekonomian Kota Madiun," kata dia. 

Karena itu ia berharap ajang tersebut dapat lebih sering digelar di Kota Madiun. Sebab ia menilai dampak ekonomi dan budayanya cukup besar.

"Saya akan meminta ke Wali Kota untuk menggelar acara serupa lebih sering. Jadi tidak hanya dalam rangka HUT RI, namun juga saat hari jadi Kota Madiun, serta saat tahun baru, baik tahun baru Islam maupun Masehi," kata dia.

Dengan kata lain, tambah Maidi, tujuan yang didapatkan dari ajang pawai tersebut berlipat-lipat ganda. Yakni, tidak hanya dari pengenalan kesenian dan budaya yang dapat dijual ke sektor pariwisata, namun juga peningkatan ekonomi. 

Sementara, acara pawai budaya Kota Madiun 2016 berlangsung meriah dan lancar. Warga sangat antusias dan senang dengan kegiatan tersebut. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016