Kediri (Antara Jatim) - Petugas dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memeriksa hewan kurban di sejumlah tempat peternakan mereka, untuk memastikan kondisi kesehewan hewan sebelum dijual.
     
"Kami periksa sapi potong serta kambing. Kami lakukan pemeriksaan apakah ada gejala penyakit atau gejala lain yang tunjukkan hewan itu sakit," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri Sri Suparmi di Kediri, Rabu. 
     
Pihaknya memeriksa sejumlah tempat peternakan di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, misalnya di tempat peternakan sapi di Desa Karangrejo, serta peternakan kambing di Desa Sumberejo. Hewan yang berada di tempat itu diperiksa kondisi fisiknya, mulai dari kulit, mata, sampai kaki.
     
Sri menegaskan, pemeriksaan itu sebagai upaya antisipasi adanya penyakit menular pada hewan. Terlebih lagi, saat ini sudah mendekati Hari Raya Idul Adha 2016, dimana permintaan hewan kurban pada peternak sudah mulai tinggi.
     
Pihaknya mengungkapkan, beberapa penyakit yang perlu diwaspadai misalnya antraks maupun penyakit mulut dan kuku. Selain bisa menular dengan cepat pada hewan sehat lainnya, penyakit itu juga bisa menular pada manusia terutama antraks.     
     
Di tempat peternakan sapi milik Mualimin, warga Desa Karangrejo, Kecamatan Ngasem, petugas melihat kondisi kandang serta tubuh hewan ternak tersebut. Beberapa sapi diperiksa tubuhnya dengan seksama, termasuk pakan.
     
Petugas sempat menemukan sapi yang kakinya terluka. Namun, hal itu dinilai tidak apa-apa dan masih bisa dijual untun hewan kurban.
     
"Luka itu karena goresan, lantai, jadi tidak apa-apa. Tapi, jika sampai pincang, itu perlu diwaspadai, adanya kemungkinan gejala penyakit lain," katanya.
     
Di tempat tersebut, petugas sempat memberikan disinfektan pada pemilik peternakan itu. Disinfektan itu bisa dimanfaatkan untuk membunuh beragam bakteri berbahaya dan disemprotkan ke kandang sapi.
     
Selain di peternakan sapi, petugas juga ke peternakan kambing yang dikelola oleh Wahyudi, di Desa Sumberjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Petugas juga memeriksa fisik kambing yang berada di tempat tersebut.
     
Namun, dari hasil pemeriksaan petugas tidak mendapatkan penyakit atau gejala lain yang menunjukkan jika ternak tersebut sakit. Hewan-hewan itu juga mayoritas sehat.
     
"Kami tidak mendapatkan penyakit atau gejala lain yang menunjukkan jika ternak itu sakit, semua sehat dan layak dijadikan hewan kurban," tegasnya.
     
Sri juga mengatakan, sudah membuat surat edaran yang melarang untuk memasukkan hewan kurban dari berbagai daerah yang ada indikasi hewannya terjangkit penyakit berbahaya. 
     
Surat edaran itu juga sudah disampaikan ke peternak, sebagai upaya mengantisipasi penularan hewan dari berbagai penyakit berbahaya. Jika tidak dilakukan, hewan kurban di Jatim, khususnya di Kabupaten Kediri bisa terancam tertular penyakit.
    
Terkait dengan stok, Sri mengatakan masih mencukupi. Untuk hewan sapi, populasi yang terdata hingga kini mencapai 209.000 ekor, sementara untuk ternak kambing dan domba mencapai 180.000 ekor. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016