"Di 38 kabupaten/kota di Jatim, akan kami dirikan UMKM yang berbasis Koperasi. Semacam toko modern. Karena selama ini bangsa kita telah dijajah secara ekonomi," kata Ketua Umum DPP BMK'57 Donny A M Isman, setelah musyawarah pembentukan BMK Jatim di Surabaya, Jumat.
Untuk itu, lanjut Donny, dukungan Kadin dalam beberapa program yang berhubungan dengan koperasi, perdagangan, perindustrian serta UMKM sangat dibutuhkan BMK-57.
"Semua itu guna menggairahkan kembali ekonomi yang menyentuh rakyat Indonesia secara langsung," katanya.
Ia juga menargetkan Barisan Muda Kosgoro-1957 kedepan dapat kembali tampil sebagai sebuah Koperasi yang berbasis ekonomi kerakyatan, seperti nama awal Kosgoro (Kesatuan Koperasi Serbaguna Gotong Royong).
Selain itu, lanjut dia, Barisan Muda Kosgoro 1957 (BMK-57) juga akan menggandeng Bank Bukopin dalam mendapatkan penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat). "Target Jawa Timur sebagai pilot project kami," katanya.
Dengan potensi yang dimiliki Kosgoro dan Kadin serta Bukopin, Donny berkeyakinan peran BMK-57 untuk Indonesia akan semakin dirasakan rakyat Indonesia.
"Intinya Barisan Muda Kosgoro 1957 siap bersinergi dengan Kadin dan Bukopin dalam rangka mengembangkan potensi Pumuda Indonesia dalam pembangunan perekonomian Indonesia," ujar cucu Hariyono Isman, Pendiri Kosgoro.
Senada dengan itu, Sekjen Barisan Muda Kosgoro 1957, Gema Taufan Ali, menerangkan tujuan BMK tentunya untuk mengangkat kembali usaha-usaha kecil agar mereka bisa bersaing dengan pasar luar yang telah merambah pasar-pasar tradisional kita.
Munurut Taufan, BMK-57 terus mengupayakan supaya potensi usaha kecil menengah bisa menjadi "leading sector" perekonomian bangsa ini. Bukan lagi, produk-produk luar menjajah perekonomian bangsa Indonesia.
"Untuk itu BMK-57 menjadikan Jawa Timur sebagai pilot project guna mengangkat kembali perekonomian yang bersentuhan langsung dangan rakyat Indonesia," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016