Pacitan (Antara Jatim) - Objek wisata edukasi "Etalase Geopark" di kawasan wisata Pantai Pancer Door, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur sejak diresmikan pada pertengahan 2014 hingga saat ini kurang diminati wisatawan umum, kecuali kalangan pelajar, mahasiswa serta akademisi.
"Memang Etalase Geopark ini dibangun sebagai wisata edukasi, bukan 'mass tourism' yang berorientasi tingginya angka kunjungan wisatawan," kata Rudiansyah, pelaksana teknis Etalase Geopark Gunung Sewu di Pacitan, Kamis.
Berbeda dengan objek wisata Pantai Pancer Door dan Teleng Ria di kawasan setempat yang ramai pengunjung terutama saat hari libur atau Sabtu-Minggu, Rudi mengatakan di museum karst tempatnya bertugas justru ramai saat hari efektif/kerja.
Pasalnya, kata dia, mayoritas pengunjung Etelase Geopark adalah kalangan pelajar dan mahasiswa atau akademisi.
Pengunjung dari masyarakat umum juga ada, namun prosentasenya lebih kecil dibanding kalangan dunia pendidikan, kata Rudiansyah.
"Karena memang sifatnya adalah wisata pengetahuan, daya tarik Etalase Geopark juga kurang. Jadi kalau ada wisatawan niatnya mau 'refreshing' atau mencari hiburan agar tidak stres, kalau ke sini ya bisa tambah stres," kata Rudi berseloroh.
Rudi tidak merinci jumlah pengunjung tiap bulannya sejak objek wisata menyerupai museum karst geosite Pacitan tersebut resmi dibuka pada pertengahan 2014.
Ia menggambarkan, rata-rata pengunjung setiap tahun sekitar 2.000 orang. Dengan asumsi tersebut, jika setahun terdapat 12 bulan berarti angka kunjungan wisata pengetahuan di Etalase Geopark Gunung Sewu Geosite Pacitan tersebut berkisar 150-170 orang per bulan.
"Untuk meningkatkan minat masyarakat, khususnya pelajar, kami bekerja sama dengan Dinas Lingtamben (Lingkungan Pertambangan dan Energi) serta Dindik (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) daerah menggelar program 'Geopark Go to School' dan 'School to Geopark'," papar Rudi.
Ia menjelaskan, secara umum Etalase Geopark di Pacitan menjadi semacam museum yang menampilkan puluhan jenis batuan karst yang terdapat di kawasan Geopark Gunung Sewu Geosite Pacitan.
Maksudnya, papar Rudi, di dalam bangunan Etalase Geopark Pacitan hanya menampilkan jenis-jenis batuan karst yang terdapat di Kabupaten Pacitan, sekaligus menjadi cermin dan ajang promosi wisata yang ada di goa-goa, pantai, maupun aneka objek wisata alam di daerah tersebut.
Geopark Gunung Sewu dengan karakter pegunungan atau gugusan batuan karst membentang mulai dari Kabupaten Gunung Kidul di Yogyakarta, Wonogiri di Jawa Tengah, hingga Pacitan di Jawa Timur.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Memang Etalase Geopark ini dibangun sebagai wisata edukasi, bukan 'mass tourism' yang berorientasi tingginya angka kunjungan wisatawan," kata Rudiansyah, pelaksana teknis Etalase Geopark Gunung Sewu di Pacitan, Kamis.
Berbeda dengan objek wisata Pantai Pancer Door dan Teleng Ria di kawasan setempat yang ramai pengunjung terutama saat hari libur atau Sabtu-Minggu, Rudi mengatakan di museum karst tempatnya bertugas justru ramai saat hari efektif/kerja.
Pasalnya, kata dia, mayoritas pengunjung Etelase Geopark adalah kalangan pelajar dan mahasiswa atau akademisi.
Pengunjung dari masyarakat umum juga ada, namun prosentasenya lebih kecil dibanding kalangan dunia pendidikan, kata Rudiansyah.
"Karena memang sifatnya adalah wisata pengetahuan, daya tarik Etalase Geopark juga kurang. Jadi kalau ada wisatawan niatnya mau 'refreshing' atau mencari hiburan agar tidak stres, kalau ke sini ya bisa tambah stres," kata Rudi berseloroh.
Rudi tidak merinci jumlah pengunjung tiap bulannya sejak objek wisata menyerupai museum karst geosite Pacitan tersebut resmi dibuka pada pertengahan 2014.
Ia menggambarkan, rata-rata pengunjung setiap tahun sekitar 2.000 orang. Dengan asumsi tersebut, jika setahun terdapat 12 bulan berarti angka kunjungan wisata pengetahuan di Etalase Geopark Gunung Sewu Geosite Pacitan tersebut berkisar 150-170 orang per bulan.
"Untuk meningkatkan minat masyarakat, khususnya pelajar, kami bekerja sama dengan Dinas Lingtamben (Lingkungan Pertambangan dan Energi) serta Dindik (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) daerah menggelar program 'Geopark Go to School' dan 'School to Geopark'," papar Rudi.
Ia menjelaskan, secara umum Etalase Geopark di Pacitan menjadi semacam museum yang menampilkan puluhan jenis batuan karst yang terdapat di kawasan Geopark Gunung Sewu Geosite Pacitan.
Maksudnya, papar Rudi, di dalam bangunan Etalase Geopark Pacitan hanya menampilkan jenis-jenis batuan karst yang terdapat di Kabupaten Pacitan, sekaligus menjadi cermin dan ajang promosi wisata yang ada di goa-goa, pantai, maupun aneka objek wisata alam di daerah tersebut.
Geopark Gunung Sewu dengan karakter pegunungan atau gugusan batuan karst membentang mulai dari Kabupaten Gunung Kidul di Yogyakarta, Wonogiri di Jawa Tengah, hingga Pacitan di Jawa Timur.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016