Pasuruan (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mendatangi keluarga jamaah calon haji yang menjadi korban penipuan pemberangkatan lewat Filipina di Balai Desa Bulu Kandang, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Kamis.

"Kami ingin memastikan bagaimana kondisi keluarga calon haji yang tertipu, sekaligus memberikan semangat agar tenang menghadapi cobaan ini," ujarnya di sela pertemuan.

Pada kesempatan tersebut, turut hadir mewakili unsur pemerintah adalah Bupati Pasuruan M. Irsyad Yusuf, Camat Prigen Mujiono, dan perangkat pemerintah setempat.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, meminta keluarga yang menjadi korban untuk bersabar dan menjamin kepulangan hingga sampai Tanah Air.

"Prosesnya, sekarang masih di Filipina yang menjadi urusan Kementerian Luar Negeri, kemudian nanti turun di Jakarta ke Jatim menjadi urusan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten," ucapnya.

Menurut dia, penjaminan dan perlindungan kepada calon haji di Filipina adalah tugas pemerintah yang sudah diatur sesuai amanat undang-undang.

"Jadi bapak-bapak dan ibu tidak perlu khawatir. Pemerintah juga sudah menyiagakan tim kesehatan, termasuk pendampingan saat dimintai keterangan di sana," kata orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut.

Selain itu, Gus Ipul juga memastikan bahwa pengurus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) diproses sesuai hukum karena sudah merugikan banyak pihak dan meresahkan masyarakat.

Sementara itu, salah seorang anak korban penipuan, Saiful Anam, mengaku tak bisa tenang dengan informasi yang didapat saat mengetahui orang tuanya tertahan di Filipina dan gagal berangkat ke Arab Saudi.

"Saya tahunya dari berita di televisi kalau calon haji yang berangkat ke Filipina tak bisa berangkat. Semua keluarga tidak bisa makan, minum, dan tak bisa aktivitas apapun karena khawatir dengan ibu," kata anak Sumiati Katiran tersebut.

Begitu pula dengan Masduki Zakaria, kakak kandung Maslikhah yang juga mengaku tak bisa tenang karena tidak berhasil mendapat informasi terkait kondisi adiknya yang berangkat bersama suaminya, Joni Faruk Matari.

"Semua keluarga sudah berusaha mencari tahu. Ada yang shock, menangis karena tidak tenang. Syukurlah dengan kedatangan Gus Ipul dan Bupati bisa memberikan sedikit ketenangan bagi kami," katanya.

Berdasarkan data diterima, dari 177 calon haji Indonesia yang bermasalah di Filipina, terdapat 14 calon haji asal Jatim yang gagal berangkat, masing-masing 12 asal Pasuruan dan dua orang lainnya asal Sidoarjo.

Rinciannya, asal Pasuruan yaitu Nurul Mahmudah (Pandaan), Sumiati Katiran Ali, Joni Faruk Matari, Maslikhah Mustakim Rakhmad, Sumiati Juari Samawi (Prigen), Satruki Sakiman Sulaiman, Urifah Wakidin Rasito, Satruki, Uripah (Rembang), Yono Noto Sumo, Kasudatin Delan Karjani, Nuriyah Wiji Seno (Purwosari).

Sedangkan, dua orang lainnya asal Sidoarjo adalah Atmaji Sutrisno Sulaiman dan Sukanti Supandi Atmaji. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016