Surabaya (Antara Jatim) - Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya menerima bantuan berupa mesin Electronic Data Capture (EDC) atau mesin pemindai data elektronik dari Bank BRI untuk memudahkan proses pembayaran program bukti pelanggaran (tilang) melalui transaksi perbankan.
Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya Didik Farkhan mengatakan program "Si Anti Ribet" atau tilang dalam jaringan yang diluncurkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya dalam membantu pelayanan tilang bagi masyarakat
"Kami tidak menyangka, jika program tilang Si Anti Ribet yang baru diluncurkanitu mendapat dukungan dari dunia perbangkan. Tentu kami berterima kasih kepada Bank BRI yang telah mendukung program tilang ini," katanya.
Ia menjelaskan, dalam sehari rata-rata masyarakat yang menggunakan si anti ribet itu baru sekitar 10 sampai 15 pelanggar.
"Memang masih belum banyak, tapi kami akan terus lakukan sosialisasi Si Anti Ribet ini supaya bisa dilaksanakan secara maksimal oleh warga masyarakat," katanya.
Untuk diketahui, dengan "si anti ribet" ini masyarakat sudah tak perlu lagi antre dan berdesak-desakan saat mengambil tilang. Cukup SMS atau WA ke Nomor 085851996000 maka tilang tersebut akan diantar sesuai dengan permintaan pelanggar.
Sementara itu, Kepala BRI Cabang Surabaya Manukan Nur Azza Karim mengatakan pemberian bantuan mesin EDC ini bertujuan untk memudahkan masyarakat yang akan melakukan pembayaran tilang.
"Tujuannya untuk mempermudah masyarakat saat melakukan pembayaran tilang. Cukup menggesek kartu ATM ke medis EDC yang dibawa Pak Ojek," katanya.
Menurutnya, mesin ini juga bisa dipakai untuk ATM selain BRI dan tentunya setiap transaksi pasti ada biayanya.
"Kalau denda tilangnya yang menentukan pihak Kejaksaan Negeri Surabaya yang tahu besarnya berapa," katanya.
Selain membekali mesin EDC, Nur Azza juga berjanji akan mensosialisasikan 'Si Anti Ribet dengan memasang sejumlah banner di beberapa kantor BRI naungan cabang Surabaya Manukan.
"Secepatnya kita akan pasang banner Si Anti Ribet ini di 11 Kantor Unit dan 2 Kantor Cabang Pembantu BRI Cabang Surabaya Manukan," katanya.(*)
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016