Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf meminta penormalan kembali beberapa akses sosial ekonomi masyarakat yang mengalami kerusakan akibat di sejumlah kawasan di Kabupaten Trenggalek.

"Perbaikan beberapa infrastruktur yang merupakan akses sosial dan ekonomi sangat dibutuhkan sehingga harus ada penormalan kembali," ujarnya ketika dikonfirmasi dari Surabaya usai meninjau beberapa titik banjir di Trenggalek, Jumat.

Sejumlah insfrastruktur yang harus mendapat perhatian serius antara lain perbaikan beberapa jembatan yang tergerus air, membersihkan jalan dari bebatuan tanah longsor, serta membangun kembali fasilitas umum seperti sekolah, masjid dan rumah warga.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengapresiasi langkah cepat Pemkab Trenggalek yang membuat sekolah darurat untuk menampung siswa agar tetap memperoleh pendidikan meskipun banjir baru menerjang sekolahnya.

Selain itu, orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut menjelaskan bahwa Pemkab bekerja sama dengan pihak terkait harus memetakan akses ekonomi dan sosial yang rusak.

Kemudian, lanjut dia, dihimpun oleh Ketua RT atau Kades yang selanjutnya ke Bupati agar bisa disampaikan ke Gubernur Jatim untuk memperoleh bantuan sesuai dengan kerusakan yang ada.

"Tujuannya agar semua kegiatan ekonomi dan akses akses umum bisa kembali digunakan. Berikutnya, data kerugian harus segera dibuat agar masyarakat bisa memanfaatkan semua fasilitas seperti awalnya," kata salah seorang ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tersebut.

Sementara itu, turut mendampingi peninjauan adalah Bupati Trenggalek Emil Dardak dan Wakil Bupati M. Nur Arifin, yang sekaligus memberikan bantuan nyata.

Menurut Emil Dardak, banjir ini berdampak terhadap sekitar 30 ribu jiwa dan 7.500 rumah rusak, meski belum bisa dipastikan kerusakan berat atau tidaknya.

"Skala jumlahnya tidak bisa ditanggung sendiri oleh kabupaten sehingga bantuan dari Pemprov Jatim dan pihak lain sangat diharapkan agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal," kata suami Arumi Bachsin tersebut.

Saat peninjauan, Gus Ipul bersama Emil dan wakilnya meninjau tiga titik banjir dan longsor, yaitu akses jalan yang tertutup di Desa Ngadimulyo yang merupakan satu-satunya akses menuju Munjungan, kemudian ke Desa Ngrayung yang ketika banjir terendam sekitar 150 centimeter, serta jembatan putus di Desa Sukorejo. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016