Surabaya (Antara Jatim) - Mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengukuhkan 5.225 mahasiswa baru Universitas Airlangga (Unair) Surabaya di kampus setempat, Kamis.
"Saya mengucapkan selamat kepada adik-adik yang telah masuk salah satu universitas terbaik yang ada di Indonesia," kata Jonan yang mengaku tepat 34 tahun lalu pada tanggal 18 Agustus juga diterima di Unair.
Kepada ribuan mahasiswa baru, ia bercerita dirinya masuk jurusan akuntansi FE Unair pada tahun 1982. "Saya masih ingat nomor induk mahasiswa dan sampai saat ini jas almamater juga masih saya simpan," ujar pria kelahiran Surabaya itu.
Jonan berharap lulusan Unair dapat mengikuti jejaknya masuk dalam kabinet atau pembuat kebijakan lainnya. Untuk meraih hal itu, Jonan mengingatkan agar tak hanya mencari gelar dalam kuliah.
"Keilmuan yang kita pilih itu tidak hanya untuk meraih kekayaan saja, tapi pengabdian masyarakat, pengabdian kepada bangsa dan negara juga sangat penting. Semangat membangun negeri juga harus tetap tumbuh," tuturnya.
Tantangan ke depan, lanjut Jonan, sangat besar karena harus membangun Indonesia lebih besar, lebih baik dan berkeadilan. "Tiga-empat tahun ke depan adik-adik akan menggantikan kami untuk memimpin," imbuhnya.
Sementara itu, Rektor Unair Prof Moh. Nasih menyambut baik kedatangan Ignasius Jonan dalam acara pengukuhan mahasiswa baru.
"Sosok seperti Pak Jonan sama dengan visi-misi Unair. Menurut saya, Pak Jonan cukup bagus, integritasnya bagus dan berani ngambil risiko, dipecat pun tidak apa-apa. Itu prinsip-prinsip yang kita ambil dari Pak Jonan," tegasnya.
Ke depan, dirinya akan lebih coba mengintegrasikan pembelajaran di kurikuler dan ekstra-kurikuler. "Dengan begitu, akan lebih mempercepat proses pendidikan mahasiswa," tambahnya.
Sebelumnya (9/8), Alumni Unair menggelar pertemuan di sela Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-29 di Bogor yang dihadiri ratusan alumni dari daerah Jabodetabek.
"Awalnya, kami masih ragu mau membentuk IKA-UA Bogor, tapi karena alumni banyak yang kerja di sini, maka dalam waktu dekat semoga bisa terwujud," kata alumni senior Drs Mas Haryono dari angkatan 1964 tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Saya mengucapkan selamat kepada adik-adik yang telah masuk salah satu universitas terbaik yang ada di Indonesia," kata Jonan yang mengaku tepat 34 tahun lalu pada tanggal 18 Agustus juga diterima di Unair.
Kepada ribuan mahasiswa baru, ia bercerita dirinya masuk jurusan akuntansi FE Unair pada tahun 1982. "Saya masih ingat nomor induk mahasiswa dan sampai saat ini jas almamater juga masih saya simpan," ujar pria kelahiran Surabaya itu.
Jonan berharap lulusan Unair dapat mengikuti jejaknya masuk dalam kabinet atau pembuat kebijakan lainnya. Untuk meraih hal itu, Jonan mengingatkan agar tak hanya mencari gelar dalam kuliah.
"Keilmuan yang kita pilih itu tidak hanya untuk meraih kekayaan saja, tapi pengabdian masyarakat, pengabdian kepada bangsa dan negara juga sangat penting. Semangat membangun negeri juga harus tetap tumbuh," tuturnya.
Tantangan ke depan, lanjut Jonan, sangat besar karena harus membangun Indonesia lebih besar, lebih baik dan berkeadilan. "Tiga-empat tahun ke depan adik-adik akan menggantikan kami untuk memimpin," imbuhnya.
Sementara itu, Rektor Unair Prof Moh. Nasih menyambut baik kedatangan Ignasius Jonan dalam acara pengukuhan mahasiswa baru.
"Sosok seperti Pak Jonan sama dengan visi-misi Unair. Menurut saya, Pak Jonan cukup bagus, integritasnya bagus dan berani ngambil risiko, dipecat pun tidak apa-apa. Itu prinsip-prinsip yang kita ambil dari Pak Jonan," tegasnya.
Ke depan, dirinya akan lebih coba mengintegrasikan pembelajaran di kurikuler dan ekstra-kurikuler. "Dengan begitu, akan lebih mempercepat proses pendidikan mahasiswa," tambahnya.
Sebelumnya (9/8), Alumni Unair menggelar pertemuan di sela Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-29 di Bogor yang dihadiri ratusan alumni dari daerah Jabodetabek.
"Awalnya, kami masih ragu mau membentuk IKA-UA Bogor, tapi karena alumni banyak yang kerja di sini, maka dalam waktu dekat semoga bisa terwujud," kata alumni senior Drs Mas Haryono dari angkatan 1964 tersebut. (*)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016