Sumenep (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, segera membongkar gedung atau bangunan milik SMA PGRI setempat yang menjadi objek utama penghambat keselamatan penerbangan pesawat di Bandara Trunojoyo.
"Hanya satu bangunan atau gedung yang dibongkar, karena tingginya sekitar 11 meter. Itu pun yang dibongkar atau 'dipangkas' hanya bagian atasnya dan nantinya akan menjadi gedung dengan ketinggian 3,5 meter," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep, Moh Fadillah di Sumenep, Rabu.
Pembongkaran bangunan setinggi 11 meter milik SMA PGRI Sumenep tersebut merupakan program yang diprioritaskan pemerintah daerah setempat dan akan dilakukan pada bulan ini.
Secara teknis, pembongkaran bagian atas gedung setinggi 11 meter yang dilanjutkan dengan rehabilitasinya itu dilakukan oleh pihak terkait di pemerintah daerah.
"Kami menargetkan pembongkaran bagian atas salah satu gedung milik SMA PGRI tersebut bisa selesai sebelum Desember 2016," kata Fadillah, menerangkan.
Ia menjelaskan, pembongkaran bagian atas salah satu gedung itu merupakan tahapan awal dari rencana relokasi bangunan SMA PGRI Sumenep.
Sesuai hasil kesepahaman antara Pemkab Sumenep dengan pengelola SMA PGRI maupun otoritas Bandara Trunojoyo beberapa waktu lalu, relokasi bangunan SMA PGRI yang merupakan objek penghambat keselamatan penerbangan pesawat, akan dilakukan secara bertahap.
Pada tahun ini, pemerintah daerah akan membongkar bangunan milik SMA PGRI yang merupakan objek utama penghambat, yakni gedung dengan ketinggian 11 meter.
Pemkab Sumenep juga akan membentuk tim untuk melakukan taksasi atau penaksiran harga aset milik Yayasan Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah PGRI Sumenep tersebut.
Pembentukan tim penaksir harga aset merupakan hal yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah sebagai rangkaian kegiatan untuk membeli aset tersebut.
Rencananya, pemerintah daerah akan menyiapkan dana untuk membeli aset milik Yayasan Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah PGRI Sumenep itu pada 2017.
Dana tersebut yang nantinya digunakan oleh pengelola SMA PGRI untuk membeli lahan dan membangun gedung baru.
Pada tahun ini, landasan pacu pesawat di Bandara Trunojoyo Sumenep diperpanjang dari 1.130 meter menjadi 1.600 meter dan diperlebar dari 23 meter menjadi 30 meter.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI memprogramkan perpanjangan dan pelebaran landasan pacu pesawat di Bandara Trunojoyo supaya bisa dimanfaatkan untuk aktivitas penerbangan pesawat berkapasitas 70 penumpang.
Proyek tersebut sudah dikerjakan oleh rekanan pelaksana dan ditargetkan selesai pada November 2016.
Kalau sudah selesai, nantinya jarak antara ujung landasan pacu pesawat dengan bangunan SMA PGRI sekitar 230 meter dan kondisi itu membahayakan aktivitas penerbangan pesawat dari dan ke Bandara Trunojoyo. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016