Sidoarjo (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulah Yusuf mendukung penambahan lembaga pemasyarakatan (lapas) baru karena saat ini hampir di seluruh lapas di Jawa Timur sudah melebihi kapasitas yang ada.

"Saat ini kelebihan kapasitas penghuni lapas memang menjadi salah satu permasalahan tersendiri di mana jumlah narapidana yang cukup banyak dan juga anggaran dari pemerintah yang terbatas," katanya usai pemberian remisi kemerdekaan secara simbolis kepada tujuh koordinator wilayah dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Surabaya di Porong Sidoarjo, Selasa.

Ia mengemukakan, keberadaan lapas yang ada saat ini memang sudah melebihi kapasitas yang ada dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Hukum dan HAM untuk memilah macam-macam narapidana.

"Masih diusulkan kepada pemerintah pusat, dan kedepan diharapkan memang ada penambahan jumlah lapas supaya tidak kelebihan kapasitas seperti yang terjadi sekarang ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Budi Sulaksana mengatakan jumlah lapas saat ini secara keseluruhan ada 38 lapas dan satu pemasyarakatan militer yang tersebar di Jatim.

"Jumlah narapidana dan tahanan sebanyak 19.445 orang, dengan rincian 11.100 narapidana dan 8.345 tahanan. Seharusnya setiap lapas hanya menampung 900 narapidana. Kenyataannya terjadi 'overload' penghuni lapas. Setiap lapas dihuni kurang lebih 1.800 narapidana, atau overload 100 persen dari jumlah semestinya," katanya.

Ia mengatakan tahun ini cukup banyak diberikan remisi bagi narapidana yakni terdapat sekitar 66 persen narapidana di Jatim memperoleh remisi dengan lama yang berbeda- beda mulai satu bulan sampai enam bulan.

"Ada sekitar 7.328 narapidana dan tahanan akan memperoleh remisi dengan rincian remisi umum I sebanyak 6.878 orang dan remisi umum II sebanyak 450 orang," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016