Magetan (Antara Jatim) - BPBD Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mendata kejadian bencana tanah longsor yang terjadi di wilayahnya akibat tingginya curah hujan selama dua hari terakhir.

"Berdasarkan pendataan, sedikitnya terdapat 10 titik di wilayah Magetan yang terpantau terjadi tanah longsor selama dua hari terakhir," ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Fery Yoga Saputra di Magetan, Minggu.

Menurut dia, 10 titik yang longsor tersebut di antaranya tiga titik terdapat di Desa Geni Langit, dua titik di Desa Alastuwo, dan dua titik di Desa Gonggang yang semuanya terdapat di Kecamatan Poncol.

Kemudian, tiga titik longsor lainnya terjadi di Desa Cemoro Sewu, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Magetan. 

"Sebagian besar bencana longsor tersebut melanda tebing hingga menutup akses jalan raya penghubung antarkecamatan. Meski tidak mengenai rumah warga, namun warga mengaku kesulitan karena jalan yang biasa digunakan tidak dapat dilewati," kata dia.

Fery menjelaskan, banyaknya bencana tanah longsor akibat tingginya curah hujan tersebut adalah dampak fenomena badai La Nina.

Seharusnya saat ini sudah memasuki musim kemarau. Namun, karena fenomena La Nina tersebut, terjadi perubahan iklim sehingga hujan masih sering mengguyur. Hal itu, karena dipengaruhi suhu permukaan air laut di selatan Pulau Jawa dan Nusa Tenggara yang berubah menjadi hangat.

"Kondisi ini disebut dengan kemarau basah. Diprediksi hujan dan angin kencang masih berpotensi terjadi," kata dia.

Pihaknya mengimbau warga yang tinggal di wilayah rawan bencana hujan, seperti tanah longsor, banjir, dan puting beliung diminta selalu waspada jika terjadi hujan deras semalaman penuh seperti kemarin.

"Warga diminta untuk waspada, jika hujan deras dan angin kencang terjadi. Terlebih di kelurahan yang rawan bencana," kata dia.

Sesuai data, Kecamatan Poncol merupakan salah satu wilayah yang rawan terjadi longsor. Sebab, sebagian besar tanahnya labil dan gampang longsor termasuk di kawasan permukiman. Selain Poncol, wilayah rawan lainnya adalah Plaosan, Parang, dan Penekan. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016