Jember (Antara Jatim) - Calon haji tertua di Kabupaten Jember Toni B. Muhammad (86) yang merupakan warga Desa Sukogidri, Kecamatan Ledokombo menunaikan ibadah haji tanpa didampingi oleh pihak keluarga.

"Nenek akan berangkat sendiri ke Tanah Suci dan tidak ditemani oleh keluarga di Jember karena kami sudah pasrah," kata cucu Toni B. Muhammad, Hasan Basri di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu.

Menurut dia, ada kerabat keluarga yakni menantunya yang menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi yang bekerja sebagai sopir selama enam tahun, sehingga diharapkan pamannya bisa menemani neneknya selama menunaikan ibadah haji.

"Sebenarnya kami khawatir dengan kondisi nenek yang sudah tua, namun bagaimana lagi karena keinginan menunaikan rukun Islam kelima tersebut sudah menjadi tekad bulat nenek," tuturnya.

Ia mengaku ikhlas dengan kepergian neneknya yang menunaikan ibadah haji seorang diri, namun pihak keluarga selalu berdoa, agar neneknya tetap sehat dan bisa pulang ke Jember dengan menjadi haji mabrur.

Calhaj tertua yang biasa dipanggil Bu Toni tersebut mengaku bersyukur bisa menunaikan ibadah haji, meskipun tanpa didampingi oleh pihak keluarga di Jember.

"Awal mulanya suami saya, Imam Syafi'i berangkat haji terlebih dahulu pada tahun 1982, namun suami saya meninggal dunia pada tahun 1985 dan setelah itu, saya memiliki impian menunaikan ibadah haji seperti yang dilakukan almarhum suami saya," katanya. 

Untuk bisa mendaftar haji di Kantor Kementerian Agama Jember, Bu Toni mengaku harus menyewakan ladangnya kepada petani sebesar Rp2 juta per tahun dan menabung selama puluhan tahun.

"Saya juga menabung dari hasil panen padi kami dan akhirnya tahun 2009 saya bisa mendaftar haji dengan melunasi biaya pendaftaran sebesar Rp30 juta," tuturnya.

Bu Toni masuk dalam kelompok terbang (kloter) 18 yang akan berangkat dari Jember pada Senin (15/8) untuk menuju ke Asrama Haji Sukolilo, SUrabaya sebelum ke Tanah Suci, Mekkah.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jember Rosyadi Badar mengatakan jamaah calhaj Jember tahun 2016 sebanyak 1.999 orang yang dibagi dalam lima kloter yakni kloter 15,16,17,18, dan 19.

"Calhaj yang berusia antara 50 - 60 tahun sebanyak 50 persen lebih, sedangkan yang berusia di atas 60 tahun sekitar 21 persen," katanya.

Data di Kemenag Jember mencatat 1 calhaj termuda berusia 18 tahun dan calhaj tertua berumur 86 tahun.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016