Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, masih menunggu hasil uji laboratorium semburan lumpur bercampur air di Desa Krondonan, Kecamatan Gondang, untuk mengeluarkan rekomendasi terkait langkah-langkah penanganannya.
    
"Kami masih menunggu hasil uji laboratorium semburan lumpur bercampur air di Krondonan di Laboratorium Balai Lingkungan Hidup (BLH) Surabaya," kata Kepala Bidang Kajian dan Laboratorium BLH Kabupaten Bojonegoro Hari Susanto, di Bojonegoro, Minggu.
    
Ia mengaku sudah mengirimkan contoh lumpur bercampur air yang keluar di Desa Krondonan, Kecamatan Gondang, pada 25 Juli.
    
"Kemungkinan pekan depan hasil uji laboratorium sudah keluar," ucapnya.
    
Di dalam uji laboratorium itu, katanya, ada delapan parameter yang diuji antara lain, kandungan Hidrogen Sulfida (H2S), "chemical oxygen demand" (COD), "biological oxygen demand" (BOD), "total suspended solid (TSS), Fe, dan Cu.
    
"Melihat kondisi yang ada di lapangan tetap berbahaya kalau mendekat ke lokasi semburan. Hanya saja menjadi tidak berbahaya di pemukiman warga karena lokasinya jauh," paparnya.
    
Lebih lanjut ia menjelaskan BLH juga sudah mengeluarkan rekomendasi yang disampaikan kepada dinas pertanian terkait hasil uji laboratorium semburan lumpur bercampur air di Desa Jari, juga di Kecamatan Gondang.
    
Sesuai rekomendasi yang dikeluarkan bahwa air yang mengandung berbagai zat berbahaya sudah berkurang ketika masuk ke sungai di desa setempat.
    
"Tapi dinas pertanian belum mengeluarkan rekomendasi yang disampaikan kepada petani sehingga masih banyak petani yang tidak berani memanfaatkan air untuk areal pertanian," paparnya.
    
Sekretaris Wilayah Kecamatan (Sekwilcam) Kecamatan Gondang, Bojonegoro Basuki menambahkan para petani di sekitar semburan i Desa Krondonan, Kecamatan Gondang, masih belum berani menanam bawang merah.
    
Petani, lanjut dia, takut memanfaatkan air embung yang memperoleh tambahan air yang keluar dari semburan yang jaraknya sekitar 3 kilometer.
    
"Di desa setempat luas tanaman bawang merah bisa mencapai 20 hektare," tambahnya.

Semburan lumpur bercampur air di Desa Jari, dengan debit sekitar 1 liter per detik diketahui warga pada 7 April dan semburan di Krondonan, keduanya di Kecamatan Gondang, juga dengan debit sekitar 1 liter per detik diketahui warga 23 Juli. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016