Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengingatkan kembali mengenai kewajiban sekolah bebas narkoba seiring rentannya dunia pendidikan sebagai sasaran para pengedar menjerumuskan pelajar.

"Anak-anak sekolah saat ini sangat rawan menjadi sasaran narkoba, bahkan seusia SD sekalipun," ujarnya kepada wartawan di sela Puncak Aksi Sekolah Bersih Narkoba di Surabaya, Sabtu.

Ia mencontohkan, beberapa waktu lalu di salah satu daerah di Jatim, pelajar tingkat sekolah dasar sudah bisa membeli narkoba berupa pil koplo yang dijual hanya Rp1000 per butir.

Menurut dia, murahnya harga pil merupakan strategi bagi pengedar untuk mempengaruhi pelajar agar membeli sampai ketagihan.

"Kalau sudah ketagihan, dia akan membeli terus. Awalnya sebutir, dua butir, kemudian menjadi berbutir-butir, bahkan mencoba narkoba jenis lainnya," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Kalau sudah demikian, lanjut dia, kecerdasan dan kehebatan generasi muda akan tergerus serta terancam tidak bisa melanjutkan cita-cita bangsa Indonesia.

Karena itulah orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut berharap anak-anak seusia pelajar bisa membentengi dirinya, serta dibutuhkan peran besar guru maupun orang tua.

"Narkoba adalah musuh bersama dan wajib diperangi. Karena itulah dengan adanya kegiatan sekolah bersih narkoba bisa mempersempit peredaran narkoba di masyarakat," katanya.

Pemerintah, lanjut dia, harus membuat regulasi khusus yang disinergikan dengan kabupaten/kota dalam rangka memberantas narkoba sehingga benar-benar bisa hilang dari peredaran di Indonesia.

Sementara itu, pihaknya juga mengaku prihatin dengan perkembangan peredaran narkoba di Jatim sehingga berada di peringkat tiga terbesar di Indonesia atau sekitar 700-800 ribu orang pengguna, di bawah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Secara umum, jumlah pengguna narkoba di Indonesia pada 2015 diperkirakan mencapai 4,1 juta orang dengan kerugian material sekitar Rp63 triliun yang mencakup kerugian akibat belanja narkoba, biaya pengobatan, biaya rehabilitasi dan lainnya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016