Bangkalan, (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pemkab Bangkalan, Jawa Timur, hingga kini belum mengoperasikan 10 armada bus bantuan pemerintah pusat, karena terkendala kelengkapan surat-surat.

"Sampai saat ini, kami hanya menerima armadanya, sedangkan surat-suratnya belum ada. Ini yang menjadi kendala ke-10 armada bus bantuan pemerintah pusat itu belum dioperasikan," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dsihub Kominfo Bangkalan Zainal Arifin di Bangkalan, Jumat.

Bantuan 10 armada bus itu telah diserahkan pemerintah pusat pada Desember 2015, untuk kelancara transportasi massal di sekitar Jembata Suramadu dan Kota Bangkalan.

Trayek yang telah ditetapkan Dinas Perhubungan dari kota Bangkalan menuju Kedungcowek di Surabaya.

Hal ini untuk memudahkan masyarakat pengguna angkutan kendaraan umum dari Bangkalan yang hendak menuju Surabaya.

Sebab, selama ini, masyarakat dari arah Tangkel Bangkalan yang hendak menuju Surabaya terpaksa harus menggunakan angkutan ojek atau menunggu bus yang dari arah Sumenep dan Pamekasan.

Kabid Sarana dan Prasarana Dishubkominfo Bangkalan Zainal Arifin menjelaskan, rencana semula, pengoperasian ke-10 armada bus bantuan pemerintah pusat itu pada awal 2016.

Namun, karena surat-suratnya belum lengkap, maka pihaknya terpaksa menangguhkan pengoperasiannya.

"Selain kelengkapan surat-surat, kami juga masih menunggu proses perubahan pelat nomor dari merah menjadi kuning hingga saat ini belum juga rampung," katanya, menambahkan.

Akibat belum lengkapnya surat-surat itu, hingga kini ke-10 armada bus bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih dikandangkan di kantor Dishubkominfo Bangkalan.

Bus bantuan ini berwarna biru, layaknya bus yang biasa digunakan Perum Damri dan masing-masing memiliki kapasitas 26 kursi dilengkapi AC.

Pemkab Bangkalan telah membangun sebanyak enam titik halte sebagai sarana penunjang transportasi.

Masing-masing di depan kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) yakni di Jalan Soekarno - Hatta, depan Masjid Agung Jalan KH Hasyim As`ari, depan RSUD Syamrabu Jalan Pemuda Kaffa, depan Pasar Ki Lemah Duwur Jalan Halim Perdana Kusuma, Jalan Raya Besel, dan depan Kantor Kecamatan Burneh.

"Untuk pembangunan halte bus ini, kami menghabiskan anggaran sebesar Rp1,4 miliar lebih," terang Zainal Arifin.(*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016