London, (Antara) - Sekitar 300 tenaga kerja Indonesia (TKI) profesional bidang jasa dan pelayanan seperti hotel, spa, restauran, dan maskapai penerbangan yang menghasilkan remitansi sekitar 110 juta dolar AS membentuk organisasi kemasyarakatan Indonesia-Qatar Hospitality (IQH) di hotel Doubletree Hilton, Doha, Qatar.

Dalam acara peresmian diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pemotongan nasi tumpeng oleh Duta Besar RI untuk Qatar, Muhamad Basri Sidehabi untuk diserahkan kepada Ketua terpilih IQH, Reno Saputra, demikian Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, kepada Antara London, Rabu.

Reno mengharapkan IQH dapat menjadi wadah bagi TKI profesional di bidang jasa dan pelayanan untuk bersatu dan bekerja sama guna meningkatkan peluang tenaga kerja serta meraih posisi jabatan yang lebih baik pada perusahaannya. "Perlunya upaya yang sinergi dengan KBRI agar dapat memaksimalkan peluang tenaga kerja di Qatar," ujar Reno yang bekerja pada jasa ekspedisi Aramex.

Sementara itu Wakil Ketua IQH, Santi Julia yang bekerja sebagai "event organizer Fischer Appelt" mengharapkan IQH menjadi wadah bagi TKI untuk silaturahmi dan sekaligus berbagai informasi terkait tenaga kerja serta tempat untuk menghilangkan kejenuhan dalam bekerja.

Pembentukan IQH tersebut menjadi ormas Indonesia ke-51 di Qatar yang bernaung pada Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar Permiqa  membawahi 43 ribu WNI yang dipimpin Edwin Kurniawan.

Acara yang difasilitasi KBRI Doha berlangsung hangat, bersahabat dan meriah. Dubes Sidehabi mengapresiasi pembentukan organisasi itu karena diharapkan dapat mendukung misi KBRI Doha untuk meningkatkan peluang tenaga kerja terampil dan semi terampil serta sekalgus mendukung kebijakan moratorium pengiriman TKI informal ke Timur Tengah yang diberlakukan sejak Mei 2015.

Dubes mengharapkan IQH dapat mendukung misi diplomasi ekonomi guna memperbanyak TKI di Qatar khususnya dalam rangka Peringatan ke-40 hubungan diplomatik RI-Qatar sejak tahun 1976.

Dikatakannya kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan Menteri Hanif Dakhiri dengan Menteri Tenaga Kerja, Sosial dan Admintrasi Qatar, Dr. Issa bin Saad al-Jafali al-Nuaimi, Mei lalu yang memberi tambahan kuota 24 ribu TKI. Selain itu, Qatar juga akan melakukan investasi pengembangan bidang vokasi dan ketrampilan guna mempersiapkan ketrampilan TKI di Qatar.

Keberadaan KBRI adalah memberikan pelayanan dan perlindungan bagi WNI di Qatar yang berdasarkan International Organisation of Migration (IOM) jumlah TKI di Qatar sekitar 43 ribu, seperempat diantaranya adalah tenaga kerja trampil dan sisanya sekitar 30 ribu tenaga kerja infomal.  KBRI dan Wisma Duta adalah rumah Bangsa Indonesia tempat berlindung bagi para WNI.

"TKI adalah duta bangsa di luar negeri sehingga perlu kiranya mematuhi hukum dan menjaga rasa persatuan, kekompakan dan saling membantu sesama TKI agar dapat meningkatkan citra Indonesia di Qatar," ujarnya.(*)

Pewarta: Zeynita Gibbons

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016