Situbondo (Antara Jatim) - Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Situbondo, Jawa Timur, menyelidiki motif pembunuhan yang dilakukan oleh anak terhadap bapak tirinya menggunakan celurit.

"Korban meninggal dunia adalah Bunarwi (60) warga Dusun Bendusa, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa. Korban meninggal setelah sebelumnya terleibat 'carok'' atau perkelahian dengan Heriyanto (40) yang tak lain anak tiri korban," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Situbondo I Gede Lila Buana Arta di Situbondo, Selasa.

Ia mengemukakan bahwa korban tewas dengan luka dibagian leher belakang higga bagian depan akibat terkena senjata tajam celurit, setelah terlibat perkelahian dengan anak tirinya saat perjalan dari sungai ke rumah korban. Dan korban diketahui warga sekitar sudah dalam kondisi meninggal dunia di lokasi kejadian.

Perkelahian antara anak dan bapak tiri tersebut, kata dia, bermula karena jauh-jauh ahri sebelumnya keduanya kerapkali terlibat cekcok mulut. Hingga pada Senin (265/7) malam sekitar pukul 19:00 WIB, keduanya terlibat cekcok mulut dan berkelahi menggunakan senjata tajam.

"Informasi sementara yang kami dapatkan korban dan calon pelaku terlibat 'carok'  ketika korban pergi ke sungai yang tak jauh dari rumahnya. Tetapi saat hendak pulang dalam perjalanan korban bertemu pelaku dan keduanya berkelahi menggunakan celurit," katanya.

Gede menjelaskan, korban tewas di lokasi kejadian dengan kondisi korban tertelungkup ke tanah dan senjata tajam masih menacap dibagian leher. Sedangkan pelaku juga mengalami luka di leher akibat terkena celurit milik bapak tirinya dan harus menjalani pememriksaan di RSUD dr Abdoerrahem Situbondo.

"Sementara barang bukti yang kami amankan dua senjata tajam jenis celurit milik korban dan pelaku. Dan untuk mengetahui pasti motif perkelahian yang menyebabkan kematian ini, kami masih akan memintai keterangan kepada pelaku setelah pulih serta memintai keterangan saksi-saksi lainnya," katanya menjelaskan. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016