Detroit (Antara) - Mobil terkoneksi internet dan swakemudi (self-drive cars) memiliki tantangan baru yaitu menciptakan sistem keamanan untuk menangkal serangan siber dari peretas atau hacker.
Pimpinan industri otomotif, ahli keamanan dan pejabat pemerintah pada sebuah konferensi industri otomotif di Detroit, Jumat (22/7) waktu setempat, memperingatkan bahwa hacker dapat mengancam mobil menggunakan komputer dari jarak jauh untuk mencuri informasi pemilik.
Mobil terkoneksi juga bisa dibajak dan bisa lebih berbahaya dari truk yang menewaskan 84 orang di Nice, Prancis pada 14 Juli lalu.
"Ketika Anda melihat kendaraan otonom, konsekuensinya jauh lebih besar daripada serangan yang dilakukan seorang pria ISIS," kata John Carlin asisten jaksa agung AS untuk keamanan nasional dilansir dari AFP, Sabtu.
"Kita tahu para teroris ini. Mereka belum memiliki kemampuan, tapi mereka memiliki orang-orang yang mengemudikan truk ke kerumunan orang, tidak perlu berkhayal untuk memikirkan jika mereka akan memanfaatkan mobil otonom dan menjalankannya ke kerumunan orang," lanjut Carlin.
Pimpinan eksekutif General Motors Mary Barra mengatakan bahwa teknologi canggih dari mobil baru, terutama sistem "konektivitas" yang menghubungkan mobil ke internet menciptakan tantangan baru yang besar.
"Salah satu tantangan ini adalah masalah keamanan, dan keamanan siber adalah hal mendasar," katanya.
Barra menunjuk pentingnya melindungi data pribadi pelanggan berupa data bank dan pembayaran bagi pengguna mobil dengan sistem terkoneksi.
"Faktanya data pribadi disimpan atau dikirim melalui jaringan pada kendaraan," katanya.
Barra menambahkan, "Keamanan siber merupakan isu keselamatan publik."
Carlin mengatakan serangan siber akan menciptakan kerugian miliaran dolar AS. Namun yang menjadi masalah adalah kemampuan hacker sudah mendahului upaya untuk memperkuat keamanan.
Selain itu, Steven Center wakil presiden Honda Motor Co, menyatakan produsen mobil di bawah tekanan konsumen yang menuntut kendaraan dengan berbagai macam fitur konektivitas.
Merekrut hacker "baik"
Dunia berubah begitu cepat, menurut Jonathan Allen, seorang ahli keamanan siber yang membantu produsen mobil dan penyuplai menghadapi ancaman itu.
Menurut dia, sampai dua tahun lalu produsen mobil cenderung meremehkan ancaman hacker. Namun terjadi pergeseran yang signifikan dalam bisnis otomotif di mana keamanan siber menjadi tantangan serius.
Josh Corman, seorang pendiri sebuah perusahaan konsultan keamanan ciber mengatakan ancaman itu juga akan mempengaruhi reputasi para produsen pembuat mobil.
Josh Corman menambahkan penipuan online sudah menjadi salah satu masalah, namun kejahatan meretas mobil juga menjadi ancaman serius sehingga produsen kendaraan harus lebih waspada.
Jeffrey Massimilia direktur keamanan siber GM mengatakan salah satu kunci untuk melawan ancaman tersebut adalah dengan berbagi informasi secara luas di seluruh industri.
Dalam satu tahun terakhir, industri dan para pemasok utama sudah mendapatkan izin dari pemerintah untuk berbagi informasi di antara mereka sendiri tentang keamanan siber.
Produsen mobil juga merekrut hacker "baik" untuk membantu memburu dan menyelesaikan masalah kerentanan dalam sistem teknologi internet mobil.(antaranews.com)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016