Kediri (Antara Jatim) - Sedikitnya 80 ekor kucing dari berbagai ras mengikuti kontes kucing yang
diselenggarakan Dinas Pertanian Kota Kediri, Jawa Timur, sebagai upaya
mengenalkan kucing yang sehat.
"Kami sengaja adakan kontes ini. Di acara ini, bisa tercipta saling tukar pengalaman pemeliharaan kucing, hingga pentingnya kesehatan hewan itu," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Kediri Semeru Singgih ditemui dalam kegiatan kontes itu di area wisata air Tirtayasa Kediri di Kediri, Minggu.
Ia mengatakan, banyak masyarakat yang gemar memelihara kucing, namun tidak semuanya memahami perawatan kucing yang sehat dan baik. Padahal, jika ingin hewan yang dipelihara itu sehat, harus ada perawatan yang juga baik.
"Kesejahteraan dan kesehatan hewan juga harus diperhatikan, bukan hanya manusia saja," ujarnya.
Ia mengatakan, ada lebih dari 80 ekor kucing yang ikut dalam kontes tersebut. Mereka terdiri dari beragam ras misalnya jenis anggora, persia, hingga kucing lokal. Mereka akan diteliti kondisi kesehatan dan anatomi tubuhnya, untuk mengetahui unggulnya.
Yosi, salah seorang dewan juri di acara itu mengatakan seluruh kucing akan diperiksa kondisi tubuhnya. Terdapat beberapa kategori, misalnya kucing yang bisa ikut kontes harus berumur lebih dari tiga bulan atau lebih dari delapan bulan.
"Kondisi tubuh kucing juga harus sehat, sudah divaksin, tidak sedang menyusui, serta tidak berkutu," ujarnya.
Sementara itu, Dokter Klinik Hewan Satwa Sehat Dinas Pertanian Kota Kediri drh Pujiono mengatakan kesehatan kucing memang menjadi salah satu faktor utama penentu apakah kucing bisa ikut kontes atau tidak.
Ia menyebut, dari kegiatan itu ada sedikitnya empat ekor yang terpaksa ditolak ikut acara, sebab kondisi tubunya sakit. Selain panas, ada yang berkutu, sehingga jika dibiarkan ikut bisa menular pada kucing lainnya.
"Ada tadi lebih dari empat ekor yang terpaksa tidak bisa ikut pertandingan. Untuk suhu tubuh normal yang bisa ikut 38-39 derajat celsius, tapi tadi lebih, jadi tidak bisa ikut. Selain itu, ada yang berkutu, jadi terpaksa kami tidak izinkan ikut bertanding," ujar Pujiono. (*)
"Kami sengaja adakan kontes ini. Di acara ini, bisa tercipta saling tukar pengalaman pemeliharaan kucing, hingga pentingnya kesehatan hewan itu," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Kediri Semeru Singgih ditemui dalam kegiatan kontes itu di area wisata air Tirtayasa Kediri di Kediri, Minggu.
Ia mengatakan, banyak masyarakat yang gemar memelihara kucing, namun tidak semuanya memahami perawatan kucing yang sehat dan baik. Padahal, jika ingin hewan yang dipelihara itu sehat, harus ada perawatan yang juga baik.
"Kesejahteraan dan kesehatan hewan juga harus diperhatikan, bukan hanya manusia saja," ujarnya.
Ia mengatakan, ada lebih dari 80 ekor kucing yang ikut dalam kontes tersebut. Mereka terdiri dari beragam ras misalnya jenis anggora, persia, hingga kucing lokal. Mereka akan diteliti kondisi kesehatan dan anatomi tubuhnya, untuk mengetahui unggulnya.
Yosi, salah seorang dewan juri di acara itu mengatakan seluruh kucing akan diperiksa kondisi tubuhnya. Terdapat beberapa kategori, misalnya kucing yang bisa ikut kontes harus berumur lebih dari tiga bulan atau lebih dari delapan bulan.
"Kondisi tubuh kucing juga harus sehat, sudah divaksin, tidak sedang menyusui, serta tidak berkutu," ujarnya.
Sementara itu, Dokter Klinik Hewan Satwa Sehat Dinas Pertanian Kota Kediri drh Pujiono mengatakan kesehatan kucing memang menjadi salah satu faktor utama penentu apakah kucing bisa ikut kontes atau tidak.
Ia menyebut, dari kegiatan itu ada sedikitnya empat ekor yang terpaksa ditolak ikut acara, sebab kondisi tubunya sakit. Selain panas, ada yang berkutu, sehingga jika dibiarkan ikut bisa menular pada kucing lainnya.
"Ada tadi lebih dari empat ekor yang terpaksa tidak bisa ikut pertandingan. Untuk suhu tubuh normal yang bisa ikut 38-39 derajat celsius, tapi tadi lebih, jadi tidak bisa ikut. Selain itu, ada yang berkutu, jadi terpaksa kami tidak izinkan ikut bertanding," ujar Pujiono. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016