Banyuwangi (Antara Jatim) - Pertunjukan musik dengan konsep unik kembali digelar di Kabupaten Banyuwangi, "Ijen Summer Jazz" yang digelar tak jauh dari kaki Gunung Ijen, tahun ini akan memadukan keindahan alam dan budaya.
     
"Ijen Summer Jazz akan membawa nuansa yang jarang didapatkan dalam dunia seni pertunjukan musik di Tanah  Air, yaitu memadukan keindahan alam dengan budaya dan manusia serta menjadi ajang untuk mencintai kearifan alam pegunungan yang telah menjadi simbol budaya asli di Nusantara,” kata inisiator  Ijen Summer Jazz Sigit Pramono di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.
     
Menurut dia, ”Ijen Summer Jazz" digelar untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap musik jaz etnik di Indonesia sekaligus ikut mengembangkan tujuan wisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
     
Ia menjelaskan Ijen Summer Jazz bakal digelar tiga kali dalam tahun ini, yaitu pada 30 Juli, 10 September dan 22 Oktober  untuk mengakomodasi pecinta jazz di Banyuwangi dan di Indonesia pada umumnya.
     
"Ini murni pertunjukan yang dikreasi oleh para penikmat jaz, sekaligus upaya kami untuk ikut membantu promosi wisata Banyuwangi yang sedang bergeliat. Setelah menikmati musik jaz, para pengunjung bisa naik untuk menikmati keindahan api biru yang memancar dari kawah di Gunung Ijen," kata Sigit yang juga mantan direktur utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) tersebut.
     
Ia mengatakan, panggung terbuka atau amphiteatre di Jiwa Jawa Resort, Kecamatan Licin, tempat penyelenggaraan Ijen Summer Jazz 2016, mampu menampung 300 orang pencinta jaz. Para pengunjung akan berada sangat dekat dengan musisi yang tampil. Dengan tata letak panggung terbuka berlatarkan pemandangan  keindahan pegunungan, akan menambah nuansa syahdu saat menonton  konser musik di alam terbuka.
     
"Kami menghadirkan konsep pertunjukan musik yang hangat dan dekat di alam terbuka. Indah karena lokasinya sekitar 600 meter di atas permukaan laut dan dikeliling wilayah perkebunan," ujar Sigit.
     
Ia menambahkan, Ijen Summer Jazz digerakkan oleh para pencinta jaz yang tergabung dalam Jazz Gunung Indonesia.
     
Pada pergelaran Summer Ijen Jazz yang pertama, akan tampil dua musisi terbaik Indonesia, yaitu Syaharani & Queenfireworks (ESQI:EF) dan Nita Aartsen. Syaharani adalah salah satu diva jaz Indonesia yang telah menelurkan tiga album solo. Saat ini Syaharani dengan menggandeng dua teman lamanya, Achmad "Didit" Fareed Saad dan Donny Suhendra, mantan gitaris Krakatau, membentuk suatu grup yang dinamakan Syaharani dan Queenfireworks yang sering disebut ESQI:EF.
     
Sigit menjelaskan mengedepankan aransemen yang kreatif dan segar serta lirik yang puitis dan jujur, hingga saat ini ESQI:EF telah merilis tiga album, yaitu “Buat Kamu” (2007), “Anytime” (2010), dan “Selalu Ada Cinta” (2014).
     
”Sedangkan  Nita Aartsen adalah seorang pianis dan vokalis yang telah merilis tiga album solo dan menghabiskan lebih dari 15 tahun sebagai pianis negara untuk tampil di hadapan banyak tokoh dunia, seperti Presiden Amerika Serikat saat itu Bill Clinton dan Pangeran Bernard dari Belanda," papar Sigit.

Nita Aartsen juga bermain dan menyusun lagu bersama musisi-musisi terkemuka, seperti Erwin Gutawa, Dwiki Dharmawan, KLA Project, Indra Lesmana, Gilang Ramadhan, God Bless, Titi DJ, dan lain-lain.
     
Pada Ijen Summer Jazz mendatang, Nita Aartsen akan tampil dengan format terbarunya yaitu Nita Aartsen & Friends yang merupakan hasil kolaborasinya dengan talenta-talenta internasional, yaitu Ernesto Enriquez Castillo (Kuba) pada gitar, Pablo Calzado (Kuba) bwemain drum, Patrick Lauwerends (Belanda) bermain bass dan  multi-instrumentalist Jean-Sébastien Simonoviez (Prancis).
    

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016