Trenggalek (Antara Jatim) - Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menjadi alternatif lokasi pembangunan bandara perintis untuk penerbangan komersial, karena dianggap strategis dan berada di tengah delapan daerah pengusul pembangunan bandar udara di wilayah Jawa bagian selatan.
    
"Tulungagung selatan cukup sentral lokasinya karena berada di tengah-tengah dan bisa dijangkau dengan mudah oleh kabupaten/kota yang ada wilayah eks-Karesidenan Kediri dan Madiun" kata Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak dikonfirmasi melalui telepon, Minggu.
 
Titik lokasi bandara yang menurut Emil strategis adalah di Tulungagung selatan.

Alasannya, kata dia, dengan terbukanya jalur lintas selatan mulai dari Jateng-Pacitan hingga Blitar dan Malang dalam kurun lima tahun ke depan akses bandara komersil di Tulungagung akan mudah dijangkau semua daerah.
    
Terlebih, kata dia, pemerintah saat ini telah memulai tahapan pembangunan jalur koridor selatan dan jalur lingkar wilis sebagai program jangka menengah nasional sehingga akses antardaerah termasuk dengan Madiun-Nganjuk dan Magetan lebih mudah dijangkau.

Suami artis Arumi Bachsin ini mengatakan, delapan kepala daerah pengusul belum bermufakat soal lokasi pendirian bandara.

Mereka justru menyerahkan pilihan tersebut pada survei dan kajian Kementerian Perhubungan untuk menentukan daerah mana yang dipilih.

"Persisnya memang belum ada, tapi dulu pernah ada usulan bandara di Pacitan, Kediri, dan Blitar selain pemanfaatan Lanud Iswahyudi," kata Emil.

Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak mengapresiasi langkah cepat Menko Polhukam dalam menindaklanjuti usulan pendirian fasilitas transportasi bandara udara yang disampaikan delapan bupati dan walikota di eks-Karesidenan Kediri dan Madiun, di sela kunjungannya ke Ponorogo dan Kediri beberapa waktu lalu.
    
"Kami mengapresiasi langkah cepat Menko Polhukam, Menhub, Setkab, dan TNI paska menerima pernyataan bersama kami," kata Emil.

Emil menyatakan delapan kepala daerah yang menginisiasi pendirian bandara di wilayah selatan Pulau Jawa siap bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan terkait proyek tersebut.

Mereka adalah Bupati Madiun Muhtarom, Bupati Magetan Sumantri, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Bupati Pacitan Indartato, Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, Bupati Blitar Rijanto, dan Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak.
    
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Tulungagung Sudarmaji mengatakan pemerintahnya memang telah menyiapkan lahan khusus di Kecamatan Campurdarat, yang berada sebelah selatan Pantai Popoh dengan kondisi geografis landai dan terbuka.

Selain itu, lanjut Sudarmaji, lokasi tersebut juga hanya berjarak lima kilometer dari jalur lintas selatan (JLS). "Jadi sangat strategis jika dijadikan bandara," katanya.

Namun diakui Sudarmaji saat ini status lahan yang dimaksud masih tercampur dengan kas desa dan perorangan warga.

"Pemerintah daerah menjamin tak ada kendala dalam pembebasannya nanti karena berdampak besar bagi perekonomian warga," ujarnya.

Sebelumnya Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengumumkan rencana pembangunan bandara baru di Jawa Timur.

Rencananya, bandara tersebut akan kelar diselesaikan dalam dua tahun pembangunan dengan anggaran Rp700 miliar dari APBN.

Pembangunan tersebut merupakan tindak lanjut atas penyampaian surat pernyataan bersama delapan kepala daerah kepada Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan saat berkunjung di Ponorogo bulan Ramadhan lalu. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016