Ketupat atau kupat dalam istilah Jawa adalah hidangan khas yang dibuat dari beras putih dan dibungkus dengan anyaman daun kelapa yang masih muda. Warna kuning dari daun kelapa menjadi ciri khas, sehingga saat dimasak pun, ketupat berwarna kuning.

Ketupat sering ditemui saat perayaan Lebaran. Bagi umat Muslim, sebagai pertanda Hari Raya Idul Fitri usai, masih ada perayaan yang diberi nama Lebaran Ketupat.

Makan ketupat yang bahannya dari beras putih sudah biasa, namun di "Kampung Coklat" Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ketupat dibuat dengan unik, ketupat cokelat.   

Dinamakan ketupat cokelat, karena dari segi bahan memang berbeda dengan bahan ketupat pada umumnya. Jika ketupat umumnya dibuat dari beras putih, di tempat wisata "Kampung Coklat" ini ketupat dibuat dari beras merah dicampur dengan cokelat.

Perpaduan beras merah yang direndam di larutan cokelat membuat rasa ketupat menjadi unik. Bau cokelatnya sangat kental. Rasa manis dari beras merah juga membuat ketupat menjadi lebih nikmat disantap.

"Bau cokelatnya sangat terasa. Dimakan dengan beras merah, rasanya jadi manis sekali," kata Yusuf, salah seorang pengunjung di lokasi wisata tersebut.

Untuk melengkapi menu makanan itu, ketupat cokelat disajikan dengan lauk opor ayam serta sayur yang terdiri dari kacang dan nangka muda. Selain itu, terdapat parutan kelapa yang dimasak pedas, sehingga memberikan sensasi pedas. Di atasnya, ditaburi bubuk kedelai. Lengkap sudah.

Devi, pengunjung di "Kampung Coklat" mengatakan ia baru pertama kali menikmati ketupat cokelat. Ia pun tidak menyangka, sebab ia berencana hanya liburan dengan keluarga ke tempat wisata ini.
     
"Ini rasanya spesial sekali. Saya liburan dengan keluarga, dan ternyata di tempat ini ada acara tumpengan ketupat cokelat. Saya pun baru kali ini menikmatinya," tuturnya, setelah menikmati ketupat tersebut. 

Ia mengaku senang dengan acara tersebut. Ia pun tidak keberatan berdesak-desakan dengan warga lainnya yang juga datang ke lokasi, sebab ia merasa puas bisa menikmati ketupat cokelat.

Ketupat cokelat menjadi menu istimewa yang disajikan di lokasi wisata "Kampung Coklat". Menu itu khusus dibuat sebagai salah satu bentuk syukuran setelah selesai Lebaran Idul Fitri 2016.

Pengelola wisata tersebut menyediakan sekitar 1.000 ketupat cokelat yang dibentuk gunungan. Sebelum didoakan dan dimakan bersama, ketupat diarak sekitar 500 meter dari lokasi wisata tersebut. Proses arak itu juga diselingi dengan tabuhan rebana dan pembacaan selawat. Setelahnya, pemuka agama memimpin doa dan dilanjutkan dengan makan ketupat bersama.

Animo warga sangat tinggi ingin secepatnya menikmati ketupat cokelat tersebut. Terbukti, warga berdesak-desakan ketika panitia mulai menata ketupat. Bahkan, panitia harus beberapa kali meminta warga sabar dan meyakinkan bahwa semuanya akan dapat bagian. Walaupun sempat berdesak-desakan, seluruh pengunjung akhirnya puas bisa menikmati ketupat cokelat. 

Sementara itu, Ahsin, pengelola lokasi wisata "Kampung Coklat" mengatakan acara ketupat ini merupakan bagian dari tradisi warga Muslim setelah Hari Raya Idul Fitri. Ketupat juga dibuat beda dengan ketupat lainnya, dengan dicampur dengan cokelat.
     
"Karena kami di 'kampung coklat', kami juga ingin edukasi masyarakat. Jadi, ketupat kami buat dari cokelat, kombinasi nasi dan cekelat," ujarnya.
     
Ia pun menambahkan, Indonesia merupakan produsen kakao yang cukup besar di dunia. Sebagai pengelola wisata, ia ingin membangun Indonesia dengan cokelat. Dengan itu, produksi kakao di Indonesia akan lebih terkenal. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016