Bojonegoro (Antara Jatim) - Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro menginstruksikan jajarannya meningkatkan keamanan mapolres dengan cara melakukan pemeriksaan kendaraan roda empat dan dua yang masuk untuk mengantisipasi teror yang sewaktu-waktu terjadi.
"Keamanan mapolres kita tingkatkan dengan melakukan pemeriksaan kendaraan roda empat dan dua yang masuk mapolres," katanya, menanggapi kasus bom bunuh diri di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Selain itu, lanjut dia, petugas jaga juga dilengkapi dengan senjata api, dan rompi antipeluru untuk berjaga-jaga mengantisipasi teror yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Pemeriksaan kepada tamu di mapolres, menurut dia, dilakukan melalui satu pintu dengan melakukan pemeriksaan satu persatu.
"Dengan adanya kejadian itu (bom bunuh diri di Solo) kewaspadaan terus kita tingkatkan," katanya menegaskan.
Tidak hanya itu, ia juga meminta jajaran kapolsek di daerahnya bersama-sama ikut mengamankan mapolres.
Ia juga menginstruksikan petugas yang bertugas di pos pengamanan dan pos pelayanan Hari Raya Idul Fitri di daerahnya, juga petugas cek poin kendaraan bermotor yang melalui jalan memanfaatkan rompi anti peluru.
"Kami instruksikan personel pengamanan lebaran memanfaatkan rompi antipeluru, selain juga memfungsikan CCTV," tandasnya.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono memerintahkan seluruh anggota di wilayah hukum Solo dan sekitarnya siaga penuh terkait peristiwa ledakan bom bunuh diri.
"Pengamanan tidak libur, seluruh personil harus siap siaga," kata Irjen Polisi Condro Kirono saat dikonfirmasi di Jakarta Selasa.
Sebelumnya, seorang pengendara sepeda motor memaksa masuk ke Markas Polresta Surakarta sehingga dikejar petugas Provos pada Selasa (5/7) sekitar pukul 07.30 WIB.
Anggota Provos itu mengejar pengendara sepeda motor yang berupaya menerobos penjagaan tersebut.
Namun tepat di depan SPKT Polresta Surakarta terjadi ledakan yang berasal dari badan pengendara sepeda motor tersebut hingga mengenai wajah anggota Provos.
Seorang pelaku tewas di tempat, sedangkan anggota Provos yang terluka dibawa ke rumah sakit guna menjalani perawatan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Keamanan mapolres kita tingkatkan dengan melakukan pemeriksaan kendaraan roda empat dan dua yang masuk mapolres," katanya, menanggapi kasus bom bunuh diri di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Selain itu, lanjut dia, petugas jaga juga dilengkapi dengan senjata api, dan rompi antipeluru untuk berjaga-jaga mengantisipasi teror yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Pemeriksaan kepada tamu di mapolres, menurut dia, dilakukan melalui satu pintu dengan melakukan pemeriksaan satu persatu.
"Dengan adanya kejadian itu (bom bunuh diri di Solo) kewaspadaan terus kita tingkatkan," katanya menegaskan.
Tidak hanya itu, ia juga meminta jajaran kapolsek di daerahnya bersama-sama ikut mengamankan mapolres.
Ia juga menginstruksikan petugas yang bertugas di pos pengamanan dan pos pelayanan Hari Raya Idul Fitri di daerahnya, juga petugas cek poin kendaraan bermotor yang melalui jalan memanfaatkan rompi anti peluru.
"Kami instruksikan personel pengamanan lebaran memanfaatkan rompi antipeluru, selain juga memfungsikan CCTV," tandasnya.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono memerintahkan seluruh anggota di wilayah hukum Solo dan sekitarnya siaga penuh terkait peristiwa ledakan bom bunuh diri.
"Pengamanan tidak libur, seluruh personil harus siap siaga," kata Irjen Polisi Condro Kirono saat dikonfirmasi di Jakarta Selasa.
Sebelumnya, seorang pengendara sepeda motor memaksa masuk ke Markas Polresta Surakarta sehingga dikejar petugas Provos pada Selasa (5/7) sekitar pukul 07.30 WIB.
Anggota Provos itu mengejar pengendara sepeda motor yang berupaya menerobos penjagaan tersebut.
Namun tepat di depan SPKT Polresta Surakarta terjadi ledakan yang berasal dari badan pengendara sepeda motor tersebut hingga mengenai wajah anggota Provos.
Seorang pelaku tewas di tempat, sedangkan anggota Provos yang terluka dibawa ke rumah sakit guna menjalani perawatan. (*)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016