Gresik (Antara Jatim) - Tim Balai Rukyatul Condrodipo, Kementerian Agama Kabupaten Gresik, Jawa Timur tidak melihat hilal, Senin petang, sehingga Ramadhan disempurnakan 30 hari dan tanggal 1 Syawal jatuh pada Rabu (6/7).
"Hasilnya, semua tim rukyat tidak ada yang melihat hilal, sehingga Ramadhan digenapkan 30 hari," kata Kepala Kementerian Agama Gresik Haris Hasanuddin, di lokasi rukyat di Bukit Condrodipo, Gresik, Senin.
Ia mengatakan, selama rukyat digelar kondisi cuaca sangat baik di wilayah Kabupaten Gresik, dan matahari terlihat sampai pukul 17.24 WIB, lalu matahari mulai terbenam pada pukul 17.26 WIB, sampai jam 17.37 WIB, dan tidak ada peserta rukyat yang melihat hilal.
"Rukyatul Hilal memang digelar untuk menentukan tanggal 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri, dan apabila tidak melihat, maka bulan Ramadhan digenapkan menjadi 30 hari," katanya.
Sementara, dalam kegiatan pantauan hilal hadir sejumlah pihak dari instansi Pemkab Gresik, dan sejumlah pondok pesantren di Jawa Timur, seperti Pasuruan dan Jombang.
Sedangkan berdasarkan pantauan jarak Hilal ke matahari 4°35' 40,50" sedangkan tinggi Hilal dari ufuk barat -1°46' 59,61".
Hal yang sama juga terjadi di lokasi rukyatul hilal di Pantai Nambangan, Kenjeran, Surabaya yang juga gagal melihat hilal.
"Hasil rukyat di Nambangan nihil, karena hilal di bawah ufuk 19 derajat di titik barat," kata Humas PCNU Kota Surabaya, Erwin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Hasilnya, semua tim rukyat tidak ada yang melihat hilal, sehingga Ramadhan digenapkan 30 hari," kata Kepala Kementerian Agama Gresik Haris Hasanuddin, di lokasi rukyat di Bukit Condrodipo, Gresik, Senin.
Ia mengatakan, selama rukyat digelar kondisi cuaca sangat baik di wilayah Kabupaten Gresik, dan matahari terlihat sampai pukul 17.24 WIB, lalu matahari mulai terbenam pada pukul 17.26 WIB, sampai jam 17.37 WIB, dan tidak ada peserta rukyat yang melihat hilal.
"Rukyatul Hilal memang digelar untuk menentukan tanggal 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri, dan apabila tidak melihat, maka bulan Ramadhan digenapkan menjadi 30 hari," katanya.
Sementara, dalam kegiatan pantauan hilal hadir sejumlah pihak dari instansi Pemkab Gresik, dan sejumlah pondok pesantren di Jawa Timur, seperti Pasuruan dan Jombang.
Sedangkan berdasarkan pantauan jarak Hilal ke matahari 4°35' 40,50" sedangkan tinggi Hilal dari ufuk barat -1°46' 59,61".
Hal yang sama juga terjadi di lokasi rukyatul hilal di Pantai Nambangan, Kenjeran, Surabaya yang juga gagal melihat hilal.
"Hasil rukyat di Nambangan nihil, karena hilal di bawah ufuk 19 derajat di titik barat," kata Humas PCNU Kota Surabaya, Erwin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016