Sidoarjo (Antara Jatim) - Legislator Bambang Haryo mendorong percepatan pembangunan Terminal 3 menyusul saat ini jumlah penumpang yang ada di Terminal 1 dan 2 Bandara Juanda Surabaya sudah melebihi kapasitas yakni mencapai 17 juta penumpang pertahun.

"Pembangunan terminal 3 tersebut harus segera direalisasikan untuk memberikan kenyamanan kepada para penumpang mengingat saat ini jumlah penumpang yang ada sudah melebihi kapasitas," katanya saat meninjau kesiapan Bandara Internasional Juanda Surabaya menjelang pelaksanaan Lebaran 2016, Jumat.

Ia mengemukakan, untuk pelaksanaan lebaran tahun ini pada H minus 5 di Bandara Juanda juga sudah mulai terjadi peningkatan dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 56 ribu penumpang saat ini sudah mencapai 56 ribu penumpang.

"Adanya kenaikan sekitar 20 sampai dengan 25 persen ini harus diantisipasi termasuk kesiapan Sumber Daya Manusia dan juga peralatan yang ada," kata politisi yang duduk di Komisi VI DPR RI ini.

Ia mengatakan, realiasasi pembangunan Terminal 3 Bandara Internasional Juanda ini harus dipercepatan dan diharapkan segera direspon oleh Kementerian Perhubungan untuk menanggapi masalah ini.

"Gubernur juga sudah menyetujui penggunaan lahan sebanyak 1.700 hektar di mana seribu hektar di darat dan sisanya 700 hektar di laut. Ini kejar tayang karena masyarakat membutuhkan," katanya.

Sementara itu, Co GM Bandara Internasional Juanda Yudi Maisa mengatakan pihaknya sudah mengajukan konsep awal terkait dengan pembangunan terminal 3 ini.

"Dan di Jakarta juga sudah diproses. Sesuai dengan petunjuk pak Bambang Haryo kalau bisa sebelum 2020 sudah bisa direalisasikan," katanya.

Ia mengatakan, saat ini kapasitas di Terminal 1 Bandara Internasional Juanda Surabaya sebanyak 6,5 juta penumpang setahun dan di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda sebanyak 6 juta orang pertahun jadi total 12,5 juta orang.

"Tetapi dalam laporan yang masuk pada tahun 2015 jumlah penumpang yang menggunakan jasa angkutan di Bandara Juanda sudah mencapai 17 juta orang," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016