Surabaya (Antara Jatim) - Tim Klarifikasi Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur menegaskan bahwa Pdt RE yang mengaku sebagai cucu kiai Tebuireng dalam video di situs Youtube adalah bukan fakta yang  benar.

"Yang bersangkutan (Pdt RE) sudah mengakui hal itu di hadapan Tim Klarifikasi dari Pesantren Tebuireng yang disaksikan Pengurus Gereja YHS Blitar pada 25 Juni 2016," kata Koordinator Tim Klarifikasi H Luqman Hakim dalam surat klarifikasi yang diterima Antara di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, hasil temuan Tim Klarifikasi yang bertemu dengan Pdt RE dan pihak Gereja Yakin Hidup Sukses (YHS) Blitar telah mendapat kepastian bahwa pengakuan Pendeta RE sebagai keturunan Kiai Tebuireng adalah tidak benar.

"Pihak Gereja YHS Blitar juga telah mengakui adanya peran aktif dan keterlibatan dari salah satu jemaatnya dalam proses pengunggahan video berjudul 'Ex Muslim Cucu Kyai Pesantren Tebuireng Jadi Pendeta' yang beredar di situs Youtube itu," katanya.

Ia menilai peredaran video tersebut secara viral di berbagai media sosial, telah sangat merugikan Keluarga Besar  Pondok Pesantren Tebuireng. "Lebih dari itu, kebohongan tersebut juga dapat memicu prasangka dan kegaduhan di masyarakat," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya menuntut pertanggungjawaban Pdt RE secara pribadi dan Gereja YHS Blitar secara kelembagaan dengan iktikad baik untuk mengklarifikasi ketidakbenaran informasi yang beredar di Youtube itu.

"Kepada seluruh alumni dan muhibbin serta masyarakat, kami serukan untuk menyikapi kasus itu secara proporsional dan tidak turut serta menyebarkan video tersebut," ujarnya.

Secara terpisah, Pengurus Gereja YHS Blitar Ps Daniel Soebianto ketika dikonfirmasi Antara per telepon tentang bantahan Keluarga Besar Pondok Pesantren Tebuireng itu mengakui bahwa hal itu benar dan antara pihaknya dengan pihak Tebuireng sudah "clear" (selesai).

"Itu sudah clear, itu sudah tidak ada masalah, kalau dibahas lagi bisa jadi masalah lagi. Itu cuma kesalahan dalam uppload dan bukan kehendak kami, karena itu tidak perlu diperpanjang lagi, karena sudah selesai kok," elaknya.

Terkait pertanggungjawaban yang diminta Tim Tebuireng untuk klarifikasi, pihaknya menyatakan hal itu sudah selesai. "Sudah selesai semuanya, kami jamin tidak ada lagi jemaat kami yang menyebarkan informasi keluar tanpa pertimbangan gereja," kilahnya.

Sementara itu, Humas Pesantren Tebuireng Jombang Nur Hidayat menyatakan pernyataan "clear" dari pihak gereja itu sebenarnya hanya di tingkat Tim Klarifikasi, karena mereka belum bertemu langsung dengan pihak pesantren. "Kami masih menunggu Gus Sholah pulih kesehatannya," ucapnya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016