Bojonegoro, (Antara Jatim) - Penumpang turun di Stasiun besar kereta api (KA) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang memanfaatkan KA reguler juga lokal meningkat menjadi sekitar 1.500 penumpang per hari yang biasanya rata-rata sekitar 1.000 penumpang.
Kepala Sub-Urusan Pelayanan Stasiun dan Komersial Stasiun Besar Bojonegoro Prasetyo, di Bojonegoro, Jumat, menjelaskan meningkatnya penumpang turun semuanya dari arah Jakarta dan Semarang, sejak dua hari lalu.
"Dari arah timur Surabaya penumpang KA yang turun masih normal, belum ada peningkatan," jelas dia.
Namun, ia Ia memperkirakan peningkatan jumlah penumpang KA yang turun di stasiun setempat dari arah timur baru mulai hari ini karena ada KA gratis program Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Ia mengaku tidak tahu jumlah penumpang KA yang turun di stasiun setempat, karena KA gratis yang berangkat dari Sidoarjo itu, untuk penumpangnya ada yang turun di Gresik, Lamongan dan Babat.
"Jadwal angkutan KA gratis dengan daya tampung sekitar 600 penumpang berakhir 5 Juli," ucapnya.
Sesuai perhitungan, katanya, penumpang arus mudik KA dari arah barat juga timur, yang turun di stasiun setempat baik yang memanfaatkan KA reguler maupun KA lokal mencapai puncaknya sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri.
"Arus balik akan mencapai puncaknya 'H+4'," ucapnya, menegaskan.
Kepala Stasiun Besar Kota Bojonegoro Sujoko, menyatakan sudah menyiapkan berbagai kebutuhan, antara lain, posko keamanan, kesehatan, juga lainnya dalam menghadapi penumpang arus mudik di stasiun setempat sejak 26 Juni.
Di stasiun setempat, lanjut dia, ada enam personel Brimob Polda Jawa Timur yang melakukan penjagaan.
"Untuk melayani penumpang difabel kami juga menyediakan kamar kecil yang berbeda dengan penumpang biasa," ujarnya.
Ia membenarkan adanya peningkatan jumlah penumpang yang turun dengan memanfaatkan KA reguler dari arah Jakarta juga KA lokal dari Semarang, Jawa Tengah, dan Surabaya.
"Yang jelas kami siap menangani terjadinya peningkatan jumlah penumpang yang turun dan naik," imbuhnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Kepala Sub-Urusan Pelayanan Stasiun dan Komersial Stasiun Besar Bojonegoro Prasetyo, di Bojonegoro, Jumat, menjelaskan meningkatnya penumpang turun semuanya dari arah Jakarta dan Semarang, sejak dua hari lalu.
"Dari arah timur Surabaya penumpang KA yang turun masih normal, belum ada peningkatan," jelas dia.
Namun, ia Ia memperkirakan peningkatan jumlah penumpang KA yang turun di stasiun setempat dari arah timur baru mulai hari ini karena ada KA gratis program Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Ia mengaku tidak tahu jumlah penumpang KA yang turun di stasiun setempat, karena KA gratis yang berangkat dari Sidoarjo itu, untuk penumpangnya ada yang turun di Gresik, Lamongan dan Babat.
"Jadwal angkutan KA gratis dengan daya tampung sekitar 600 penumpang berakhir 5 Juli," ucapnya.
Sesuai perhitungan, katanya, penumpang arus mudik KA dari arah barat juga timur, yang turun di stasiun setempat baik yang memanfaatkan KA reguler maupun KA lokal mencapai puncaknya sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri.
"Arus balik akan mencapai puncaknya 'H+4'," ucapnya, menegaskan.
Kepala Stasiun Besar Kota Bojonegoro Sujoko, menyatakan sudah menyiapkan berbagai kebutuhan, antara lain, posko keamanan, kesehatan, juga lainnya dalam menghadapi penumpang arus mudik di stasiun setempat sejak 26 Juni.
Di stasiun setempat, lanjut dia, ada enam personel Brimob Polda Jawa Timur yang melakukan penjagaan.
"Untuk melayani penumpang difabel kami juga menyediakan kamar kecil yang berbeda dengan penumpang biasa," ujarnya.
Ia membenarkan adanya peningkatan jumlah penumpang yang turun dengan memanfaatkan KA reguler dari arah Jakarta juga KA lokal dari Semarang, Jawa Tengah, dan Surabaya.
"Yang jelas kami siap menangani terjadinya peningkatan jumlah penumpang yang turun dan naik," imbuhnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016