Jakarta, (Antara) - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan ribuan buruh yang tergabung dalam KSPI Jawa Timur siap melakukan aksi solidaritas untuk Mohamad Samhudi, guru SMP Raden Rahmat Sidoarjo yang dikriminalisasi dengan tuduhan mencubit muridnya.

"Ribuan buruh se-Jawa Timur akan melakukan aksi setelah Lebaran. Saya sudah berkoordinasi dengan elemen buruh di Jawa Timur untuk melakukan aksi solidaritas terhadap Samhudi yang merupakan anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)," kata Iqbal melalui siaran pers di Jakarta, Jumat.

Iqbal mengatakan PGRI merupakan salah satu anggota afiliasi KSPI. Sebelumnya, ratusan guru dari PGRI Kabupaten Sidoarjo juga telah menggelar solidaritas ke Pengadilan Negeri Sidoarjo pada Rabu (29/6).

Mereka menggelar aksi dengan melaksanakan "longmarch" dari alun-alun di depan Masjid Agung menuju Pengadilan Negeri Sidoarjo. Aksi tersebut untuk membela Samhudi yang dijadikan terdakwa karena dituduh mencubit salah satu siswanya.

Padahal, Samhudi mengaku tidak pernah mencubit siswanya sebagaimana dituduhkan dengan bukti tiga buah luka cubitan itu. Menurut Samhudi, dia hanya meminta siswa bersangkutan untuk mengikuti Shalat Dhuha berjamaah, tetapi siswa tersebut bersama empat temannya malah bersembunyi di sungai dekat sekolah.

Menurut Iqbal, tindakan Samhudi kepada siswanya itu tidak bisa disebut sebagai bentuk kekerasan atau kejahatan karena dilakukan dalam rangka pembinaan dan curahan rasa sayang seorang guru kepada siswanya.

"Jadi, tidak tepat bila polisi, jaksa dan hakim mengkriminalisasi Samhudi," ucapnya.
Karena itu, KSPI mendesak Markas Besar Polri dan Polda Jawa Timur untuk memeriksa kepolisian Sidoarjo. KSPI juga mendesak Pengadilan Negeri Sidoarjo menghentikan peradilan terhadap Samhudi yang dinilai sesat tersebut.(*)

Pewarta: Dewanto Samudro

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016